BONTANG – Erau Pelas Benua, perayaan budaya tahunan masyarakat Kutai, dipastikan kembali digelar pada 2-8 Desember 2024. Kali ini, lokasi utama acara bertempat di Rumah Adat Kutai di Guntung, Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, yang baru saja rampung dibangun.
Lurah Guntung, Denny Febrian, mengungkapkan perhelatan tahun ini akan dibuat lebih meriah dengan tujuan menjadikannya sebagai momen berkesan yang mampu menarik perhatian publik dari berbagai kalangan.
Salah satu daya tarik utama acara ini adalah tarian kolosal Jepen yang melibatkan sekitar 1.000 penari.
Baca Juga: Kuasa Hukum Ratusan Korban Investasi Ternak Ayam Apderis Desak Pihak Kepolisian
“Kami rencanakan 1.000 penari, tetapi akan meninjau kondisi lokasi setelah pembangunan Rumah Adat rampung. Jika memungkinkan, jumlah penari bahkan bisa ditambah,” jelasnya kepada awak media, Kamis (28/11/2024).
Selain tarian kolosal, rangkaian acara Erau Pelas Benua 2024 juga akan diwarnai pertunjukan seni budaya, ritual adat, dan prosesi sakral yang mengandung nilai-nilai religius.
Pertunjukan tersebut mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Kutai yang telah diwariskan lintas generasi.
Untuk menyemarakkan suasana, panitia turut mengundang berbagai paguyuban Kutai dari seluruh Kalimantan Timur (Kaltim)
Denny menyebut, keterlibatan paguyuban tersebut tidak hanya menambah semarak acara, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar warga Kutai dari berbagai daerah.
“Kami ingin seluruh elemen masyarakat Kutai, baik di Kaltim maupun luar daerah, merasa memiliki acara ini. Erau Pelas Benua adalah warisan budaya yang harus terus dirayakan dengan penuh kebanggaan,” tambah Denny.
Dalam waktu dekat, panitia akan menggelar rapat koordinasi lanjutan yang melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Rapat ini bertujuan memastikan persiapan berjalan lancar, mulai dari kesiapan fasilitas, pengaturan transportasi, hingga perizinan acara dan protokol keselamatan.
“Kami berkomitmen memastikan setiap elemen acara sesuai dengan protokol keamanan dan kenyamanan, sehingga semua pihak dapat menikmati acara dengan baik,” tegas Denny.
Rumah Adat Kutai, yang menjadi pusat acara, juga diproyeksikan sebagai ikon budaya baru di Guntung. Kehadirannya diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisata budaya di Bontang sekaligus memperkuat citra positif Kota Bontang sebagai destinasi wisata berakar tradisi. (Adv)