BALIKPAPAN — Pemkot Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan pada tahun 2025 bersiap membangun sistem transportasi interkoneksi antar-wilayah.
Upaya tersebut diawali dengan mengubah transfortasi di Kota Balikpapan dengan menghadirkan Balikpapan City Trans (Bacitra).
Baca Juga: Akibat Protes Warga, Pembangunan RS Balikpapan Barat Terpaksa Dilanjutkan Tahun 2025
Kepala Dishub Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan, saat ini Kota Balikpapan sebagai mitra IKN atau aglomerasi harus sudah bersiap.
Baca Juga: Razia Gabungan Dishub Kota Balikpapan Jaring 13 Kendaraan
Salah satunya membangun sistem transportasi interkoneksi antar-wilayah. Katanya, ini akan menjadi salah satu program prioritas pemerintah tahun depan.
“Kami coba menghubungkan interkoneksi antar wilayah,” ujarnya, Rabu (18/9/2024).
Dikemukakannya, dalam penyiapan sistem transportasi interkoneksi antar-wilayah akan dilakukan secara tahapan karena penyediaan transportasi harus memadai, nyaman, dan aman bagi pengguna.
“Termasuk memikirkan penyediaan terminal untuk koneksi antara Balikpapan Timur dengan Balikpapan Utara,” tukasnya.
Edo—sapaan akrabnya—menambahkan, pihaknya juga akan menyiapkan Terminal Balikpapan Barat dan Balikpapan Kota. Angkutan kota antar-wilayah ini menjadi program prioritas penyediaan transportasi.
Pasalnya, ada banyak pembangunan jalan baru yang dilakukan Pemkot Balikpapan. Hal ini sekaligus menjawab tantang dengan adanya perkembangan permukiman yang bergeser di wilayah pinggiran kota.
“Kami harus melakukan kajian bagaimana tingkat kebutuhan dan jenis transportasi mana yang cocok,” jelasnya.
Menurutnya, di setiap pembangunan jalan baru, pihaknya melakukan survei kebutuhan rambu lalulintas dan penerangan jalan umum (PJU).
“Namun untuk keberadaan angkutan umum massal, kami harus buat kajian dulu,” tegasnya.
Untuk Jalan Transad Kilometer 8 yang terhubung dengan Jalan Mukmin Faisyal hingga Jalam Mulawarman.
Kemudian jalan depan Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak terhubung dengan Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 23.
“Tentu daerah ini nanti semakin berkembang dan membutuhkan transportasi. Apalagi lokasinya berbatasan dengan kota/kabupaten lain. Artinya menjadi pintu gerbang Kota Minyak. Itu yang membuat perlu transportasi interkoneksi,” ungkapnya.
Saat ini tersedia angkutan umum massal di dalam perkotaan. Misalnya bantuan dari Kementerian Perhubungan yakni Balikpapan City Trans, sedangkan saat ini baru bisa melayani tiga koridor untuk masyarakat.
“Harapan kami nanti ada tujuh koridor yang bisa terisi dengan Balikpapan City Trans atau angkutan umum massal lainnya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Edo mengingatkan, tak kalah penting dukungan masyarakat agar semakin tertib dalam berlalu lintas.
“Itu bisa membuat kemacetan berkurang. Terutama dengan mulai menggunakan transportasi massal,” tutupnya. (*)