BONTANG — Calon Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyampaikan pesan singkatnya ihwal pentingnya menjaga demokrasi dan prosesi Pilkada sebagaimana yang telah diamanatkan konstitusi.
Neni, didampingi Agus Haris usai pencabutan nomor urut di KPU Bontang, Senin (23/9/2024), menegaskan agenda politik harus menjadi ajang pembelajaran bagi masyarakat, bukan malah mendidik masyarakat untuk melakukan hal-hal yang dapat merusak Demokrasi.
Baca Juga: Mantapkan Barisan Pemuda, Amanah Bontang Kuala Deklarasi Dukung Paslon Neni-Agus
"Tentu sebagai kandidat, kita harus memberi pelajaran politik kepada masyarakat. Masyarakat tidak boleh terjebak dengan hal-hal yang tidak baik, seperti money politics," ucapnya.
Neni menekankan agar warga Kota Bontang memilih kandidat yang mampu membawa dan menawarkan serta merealisasikan program yang menguntungkan rakyat.
"Masyarakat harus sadar, bahwa yang dia pilih adalah yang bisa memberikan program untuk 5 tahun yang akan datang, yang bisa menguntungkan dan pro rakyat," tandasnya.
Lebih lanjut, Neni juga mengatakan kontestasi Politik merupakan ajang berpesta bagi rakyat, semua unsur harus menyambutnya dengan penuh suka cita.
"Demokrasi ini adalah pestanya rakyat. Jadi kalau kita berbicara pestanya rakyat, maka kita harus bersuka cita dengan program-program yang kita berikan kepada masyarakat," ucapnya.
Terakhir, Neni menghimbau kepada seluruh masyarakat serta semua kandidat yang turut hadir pada kesempatan itu agar sama-sama menciptakan Pemilu damai. Tidak menebar ujaran kebencian dan praktek politik yang kotor.
"Saya menghimbau kepada semua masyarakat di Kota Bontang, juga kandidat, mari kita menjadikan pemilu ini pemilu yang damai, jangan saling menjelekkan, jangan menyudutkan perseorangan, jangan Black Campaign," ucapnya. (*)