PPU – Berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan elemen masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar deklarasi damai, Rabu (25/9/2024).
Agenda deklarasi dihadiri Kepala Bagian Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten PPU, Saeun Mu'arif dan Kabid Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan di Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Rahmat Hidayat
Mengusung tema “Dengan Semangat Bhineka Tunggal Ika Kita Wujudkan PPU Damai dan Aman Menuju Indonesia Emas”, kegiatan ini dihadiri 70 orang. Melibatkan sejumlah ormas seperti Laskar Mandau, Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih, Baladika Mulawarman, serta Persaudaraan Setia Hati Terate yang digelar di Pendopo Pantai Istana Amal, Kabupaten PPU.
Deklarasi tersebut juga memperkuat komitmen seluruh elemen masyarakat untuk menjaga perdamaian dan ketertiban selama proses Pilkada, yang sangat penting mengingat PPU kini menjadi bagian strategis dalam pembangunan IKN.
Rangkaian acara diawali doa bersama, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai simbol persatuan.
Rahmat Hidayat yang hadir sebagai nara sumber membawakan materi tentang wawasan kebangsaan, mengingatkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan keamanan, terutama di masa Pilkada dan dalam menghadapi perubahan besar dengan adanya pembangunan IKN.
“Stabilitas politik dan sosial di Kabupaten PPU akan berpengaruh pada kelancaran pembangunan ibu kota baru yang menjadi kebanggaan nasional, untuk itu semua pihak harus turut menjaganya,” ujarnya.
Kepala Bagian Hukum dan Pengawasan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten PPU Saeun Mu'arif menambahkan, peran pentingnya partisipasi aktif dari ormas dan elemen masyarakat dalam menjaga proses demokrasi yang jujur dan adil.
“Pemilihan pemimpin yang berkualitas sangat penting bagi PPU yang kini berada dalam lingkaran pembangunan strategis nasional dengan IKN,” tegasnya.
Puncak acara ditandai dengan pengucapan ikrar damai oleh seluruh perwakilan ormas dan elemen masyarakat. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta menahan diri dari segala bentuk provokasi atau konflik yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada maupun pembangunan Ibu Kota Nusantara. Ikrar tersebut diikuti dengan penandatanganan bersama lembar deklarasi damai.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol persatuan dan komitmen seluruh pihak yang hadir dalam menciptakan suasana damai, baik untuk Pilkada Serentak 2024 maupun dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Deklarasi damai ini diharapkan menjadi landasan kuat dalam menjaga keamanan dan keharmonisan selama tahapan Pilkada dan juga sebagai bentuk dukungan bersama dari semua elemen masyarakat di PPU untuk mendukung suksesnya pembangunan IKN, yang tidak hanya menjadi masa depan daerah tetapi juga masa depan bangsa. (*)