Paslon Neni-Agus deklarasi sekaligus resmikan posko Bergunah (Bersama Gunung Sari Neni-Agus Haris) pada Minggu (6/10/2024) malam. (aset: agu/katakaltim)

Neni-Agus Resmikan Posko Bergunah, Sentil Masalah Pengangguran dan Stunting Tertinggi se-Kaltim

Penulis : Admin
7 October 2024
Font +
Font -

BONTANG — Paslon kepala daerah Kota Bontang, Neni-Agus Haris gelar sosialisasi sekaligus deklarasi dan peresmian posko Bergunah (Bersama Gunung Sari Neni-Agus Haris) pada Minggu (6/10/2024) malam.


Kepada ratusan warga Gunung Sari, Kecamatan Bontang Selatan, Calon Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menyatakan komitmen dirinya membangun daerah jika ia dan Neni diberikan amanah memimpin Kota Bontang.

Baca Juga: Legislator Bontang kembali gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan berbagai perwakilan OPD serta Camat, Lurah dan Warga Bontang Lestari terkait pembebasan lahan di daerah kawasan industri (Aset: katakaltim)Legislator Bontang Kembali Gelar RDP Bahas Pembebasan Lahan Kawasan Industri Bonles

Tampak semangat Agus Haris menyampaikan visi dan misi serta berbagai program yang bakal direalisasikan untuk Kota Bontang. Termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi dan beberapa sektor lainnya yang perlu pembenahan.

“Kita akan berjuang membawa Berbenah untuk Kota Bontang yang kita cintai. Kita betul-betul ingin mewujudkan Kota Bontang yang berkelanjutan menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” ucap Agus Haris.

Sementara, Calon Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, membakar semangat para relawan yang hadir.

“Boleh lelah, tapi tidak boleh lengah. Pasti kita lelah karena kita setiap hari berjuang karena ingin memperoleh kemenangan. Kenapa? Karena banyak yang harus kita benahi,” tandas Neni.

Politisi Golkar itu kemudian menyinggung masalah Kota Bontang seperti pengangguran yang tertinggi se-Kaltim. Bahkan, di bidang kesehatan pun juga terbelakang, utamanya problem stunting yang menduduki peringkat satu se-Bumi Etam.

“Kita harus benahi semua ini. Seperti pengangguran tertinggi di Kaltim adalah Kota Bontang. Sangat memperihatinkan. Kemudian angka stunting, tertinggi di Kaltim. Daya beli masyarakatnya rendah. Sudah standar pelayanan terendah se-Kaltim. Makanya semuanya harus kita benahi,” papar Neni.

Neni lalu menambahkan berbagai program yang akan direalisasikannya termasuk pembangunan folder dan intrastruktur lainnya seperti jalan lingkar. (*)

Font +
Font -