BONTANG — Calon Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, Kota Bontang merupakan kota yang sebagian wilayahnya serta akses jalannya tidak terkoneksi atau buntu-buntu.
Basri mengatakan itu saat menanggapi pertanyaan warga terkait pembangunan jalan lingkar yang dapat menghubungkan beberapa wilayah.
Baca Juga: Didaulat Jadi Serambi IKN, Pemkot Bontang Gercep Lakukan MoU dengan Bulog Hadirkan Gudang Logistik
“Ini (jalan lingkar) salah satu cita-cita saya yang belum terlaksana. Kenapa demikian, karena saya sering sampaikan Bontang ini sepertinya Kota buntu-buntu,” ucap Basri saat kampanye di Berbas Tengah, Senin (7/10/2024) sore.
Baca Juga: Seorang ABK Ditemukan Tewas di Pelabuhan Loktuan
Basri lalu mencontohkan wilayah Bontang yang tidak terkoneksi itu. Misalnya di Berbas Pantai, Tanjung Laut Indah, termasuk Bontang Kuala.
“Coba, kalau ibu ke Berbas Pantai, sampai ujung pasti buntu. Kita ke tanjung Laut Indah, buntu juga. Kalau pun lanjut terus, pasti tiba di Pantai Galau,” terang Basri disambut tawa.
“Di Berbas juga, kita lurus terus, tibanya di Prakla. Kita ke Bontang Kuala, lurus terus tibanya di mana? Warung Anjungan atau Cafe Kapal,” sambung Basri.
Tak hanya itu, Basri menambahkan buntu-buntunya wilayah lain juga ada. Seperti di Tanjung Limau yang mentok ke TPI. Termasuk Loktuan dan Guntung.
“Kita ke Tanjung Limau, lurus terus tibanya di mana, TPI. Buntu lagi. Kita ke Loktuan. Buntu lagi. Kita ke Guntung. Buntu lagi. Jadi buntu-buntu memang kota ini,” ungkap Basri kembali diserang tawa hadirin.
Pun demikian, Basri mengatakan saat ini sudah ada studi kelayakan atau Fisibility Study (FS). Bahkan design (gambar) perencanannya juga sudah rampung.
“Yang sudah siap sekarang ini FS-nya, kajian lingkungannya sudah selesai, design perencanaannya juga sudah selesai,” kata Basri.
“Kurang lebih yang pertama kita bangun itu adalah Tanjung Laut Indah dan Bontang Kuala. Karena ini langganan banjir rob,” tambahnya.
Sekarang, kata dia, jembatannya yang dibangun. Karena kalau tidak dibangun jembatan maka tidak bisa ada jalan lingkarnya. Karena digunakan mengangkut material menyeberang ke sungai.
“Itu akan dibangun sampai ke Bontang Kuala. Ini untuk memudahkan masyarakat. Jadi tidak lagi buntu-buntu,” ucap Basri.
Lebih jauh lagi, calon nomor urut 1 itu mengatakan akan membangun jalan dengan sistem tanggul untuk menatan air laut sampai ke darat.
“Nah itu untuk menahan air laut masuk ke darat. Ini sama konsepnya di Semarang. Juga di Pantai Indah Kapuk. Bahkan di Belanda juga begitu. Di Amsterdam itu lebih tinggi permukaan air laut,” terangnya.
Kata dia, proyek ini butuh waktu lama dan menelan biaya tidak sedikit. Pun demikian menurut Basri bukan persoalan. Karena juga dapat menangani problem banjir rob.
“Ini butuh waktu dan anggaran yang besar. Tapi nggak ada masalah, ini juga untuk menyelesaikan masalah banjir rob. Jadi sekali mendayung dua pulau terlampaui,” pungkasnya.
Di pertemuan itu, Basri didampingi Ketua Partai Hanura Bontang, Arif, juga memaparkan beberapa programnya dan mendengar keluhan masyarakat terkait pendidikan dan kesehatan.
Basri berjanji jika nanti kembali terpilih akan melonggarkan biaya kesehatan dan pendidikan. Bahkan dia mengaku akan menggratiskan pendidikan, termasuk pemberian fasilitas baju, sepatu, antar jemput anak sekolah dengan bus gratis disediakan pemerintah. (*)