Kepala DP2PA Kota Samarinda, Ibnu Araby, Selasa (8/10/2024) di Ballroom Five Premiere Hotel (aset: puji/katakaltim)

Kepala DP2PA Samarinda Sampaikan 5 Tantangan Perempuan dan 9 Rencana Pembangunan 2025-2029

Penulis : Puji
 | Editor : Redaksi
10 October 2024
Font +
Font -

SAMARINDA — Dewasa ini kebutuhan dan permasalahan perempuan menjadi perhatian serius.


Sehingga, perlu melakukan program-program pemberdayaan perempuan.

Begitu disampaikan Kepala DP2PA Kota Samarinda, Ibnu Araby, Selasa (8/10/2024) di Ballroom Five Premiere Hotel.

Dia mengatakan, pemberdayaan perempuan merupakan upaya memastikan kaum perempuan punya akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi, politik dan sosial budaya.

"Agar perempuan dapat mengatur diri dan mampu berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah," katanya.

Sejumlah upaya telah pemerintah lakukan. Seperti meningkatkan jumlah perempuan dalam bidang ketenagakerjaan.

Termasuk pengambilan keputusan di wilayah pemerintahan untuk selanjutnya mendorong keterlibatan mereka dalam pembangunan daerah.

Sedikitnya, Ibnu menyebutkan ada 9 isu atau agenda perencanaan pembangunan 2025-2029 dalam Munas Perempuan Nasional Tahun 2024, antara lain:

1. Kemiskinan perempuan atau perlindungan sosial
2. Tentang perempuan pekerja
3. Penghapusan perkawinan anak
4. Ekonomi perempuan
5. Kepemimpinan perempuan
6. Tentang kesehatan perempuan
7. Perempuan dan lingkungan hidup.
8. Kekerasan terhadap perempuan dan anak
9. Tentang perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum

Selain itu, ada 5 aspek dan tantangan perempuan, antara lain:

1. Perempuan dengan latar belakang apapun memiliki latar belakang yang sama.

2. Kita meneguhkan bahwa perempuan korban bukan aib. Menjadi korban bukan kesalahan. Karena itu, kita bantu perempuan penyintas kekerasan menguatkan diri dan dinyatakan sebagai pihak yang tidak bersalah.

3. Peneguhan bahwa perempuan adalah sumber pengetahuan.

4. Peneguhan bahwa kepemimpinan perempuan adalah sebuah keniscayaan dalam pembangunan.

5. Peneguhan pentingnya perempuan berorganisasi (*)

Font +
Font -