Basri saat berkampanye di Jalan Sultan Hasanuddin, RT 04, Gang Lestari, Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan, Kamis (10/10/2024) malam. (aset: agu/katakaltim)

Gagasan Visioner Basri Rase, Tidak Siapkan Rumah Singgah, Justru Berniat Bangun Rumah Sakit Tipe A di Kota Bontang

Penulis : Agu
11 October 2024
Font +
Font -

BONTANG — Calon Wali Kota Bontang Basri Rase menyatakan belum punya niat membangun rumah singgah di berbagai daerah, justru dia ingin menghadirkan rumah sakit tipe A di Kota Bontang.


Kata Basri, hal itu realistis. Alasanya, di zaman kepemimpinan dia, yang menjabat tidak cukup 5 tahun, tapi sudah mewujudkan rumah sakit tipe B. Bahkan saat ini masih dalam proses peningkatan pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Wakil Ketua DPW PKB Kaltim Sutomo Jabir siap bertarung di Pilkada Bontang (dok: pribadi)Dapat Rekomendasi DPP, Sutomo Jabir Siap Bertarung di Pilwalkot Bontang

Pernyataan itu disampaikan Basri saat berkampanye di Jalan Sultan Hasanuddin, RT 04, Gang Lestari, Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan, Kamis (10/10/2024) malam.

Baca Juga: Calon Wali Kota Bontang Basri Rase (aset: agu/katakaltim)Hargai Semua Agama, Basri Rase Janji akan Buat Islamic Center, Kristen Center, Hindu Center, dan Center Agama Lainnya

“Di zaman saya ini, jauh lebih baik karena di zaman saya ada rumah sakit tipe B. Sekarang ini pun sedang aktif membangun. Kita juga akan tingkatkan jadi tipe A,” ucap Basri disambut tepukan ratusan warga Berbas Tengah.

Kenapa Basri punya niat semacam itu, karena ada banyak warga Bontang meminta agar dibuatkan rumah singgah. Padahal ada peluang menghadirkan rumah sakit tipe A yang dapat menjadi rujukan berbagai wilayah.

“Karena saya tidak ingin masyarakat saya berobat keluar. Saya bilang, kalau sewa rumah singgah, sejauh mana menampung masyarakat kita?,” cecar Basri.

Basri memislakan, jika disewakan atau dibuatkan rumah singgah, paling kamarnya hanya 3 sampai 4. Satu orang yang sakit bisa membawa beberapa pengantarnya. “Sekali masuk, penuh sudah rumah singgah,” katanya.

Tapi jangan salah, kata Basri, mungkin berobatnya gratis. Namun biaya pengantarnya banyak. Belum lagi sewa mobil, biaya makan, bensin. “Dan lain semacamnya, itu bolak balik,” katanya.

Alih-alih warga Bontang keluar daerah berobat, tambah Basri, justru orang luar daerah yang akan ke Bontang karena fasilitasnya sudah sangat bagus.

“Maka saya ingin di kemudian hari tidak ada lagi masyarakat kita yang berobat keluar. Tapi kalau perlu orang luar, orang Balikpapan, Samarinda yang datang berobat ke Bontang. Itu namanya visioner,” jelasnya.

“Dengan begini, kesehatan masyarakat kita semakin baik. Dan masyarakat kita semakin sejahtera,” imbuh Basri. (*)

Font +
Font -