BONTANG — Calon Wali Kota Bontang, Basri Rase, menanggapi isu anggaran bimbingan teknis (bimtek) yang diduga nilainya cukup fantastis, Rp160 miliar.
Basri Rase, yang di zamannya anggaran bimtek ini ditetapkan mengelak jika nilainya sebanyak Rp160 miliar.
Baca Juga: Soal Anggaran Bimtek Rp160 Miliar, Pjs Wali Kota Bontang Masih Tunggu Hasil Rapat Internal
Basri menyatakan nilainya tidak sebesar itu. Pun demikian, dia mengaku tidak mengetahui pasti berapa besaran anggaran bimtek tersebut.
Baca Juga: Pantauan Before After Website Beasiswa Bontangkota, Basri Rase dan Najirah Hilang Seketika
“Ohh (nilainya) ndak segitu. Itu kan sudah dibantah. Saya belum tahu persis (anggarannya-red),” ucap Basri kepada katakaltim, Kamis (10/10/2024) di Berbas Pantai.
Basri lebih jauh menekankan, keputusan adanya anggaran bimtek tidak hanya dituju kepada dirinya, tetapi juga kepada legislator Bontang.
“Tapi bimtek itu kan bukan cuma Wali Kota, semua dari DPRD juga,” tukasnya.
Sebelumnya, di hadapan ratusan warga Berbas Pantai, Basri membantah bahwa bimtek ini sama sekali tidak berguna.
Padahal, ada banyak warga yang diuntungkan. Selain menambah ilmu dan bertemu keluarga, juga menyempatkan lepas rindu dengan kampung halamannya.
“Bahkan ada yang berpisah anak dan bapaknya selama 18 tahun, begitu bimtek dia bisa ketemu anaknya. Dia bilang kepada saya, terima kasih pak Basri. Berkat pak Basri saya bisa ketemu sama anak saya,” kata Basri.
Diketahui, sampai saat ini pelaksanaan bimtek ramai dipertentangkan warga Bontang. Mengingat beredar angka mencapi Rp160 miliar. Padahal ada banyak problem yang dapat diselesaikan dengan anggaran sebanyak itu.
Mencuatnya isu anggaran bimtek sebanyak Rp160 miliar itu katanya dituturkan Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bontang, Munawwar.
Namun, Munawwar mengaku tidak mengetahui pasti berapa besaran anggarannya. Bahkan dirinya tidak pernah mengatakan anggaran bimtek yang kini tengah digalakkan mencapai Rp160 miliar sebagaimana yang beredar dan diberitakan beberapa media.
“Saya tidak pernah mengiyakan 160 miliar. Saya malah belum tau anggarannya berapa. Saya tidak pernah membuat statement itu,” ucapnya kepada awak media, Selasa (8/10/2024) lalu.
“Yang disebutkan di koran (media), saya tidak pernah menyebutkan,” sambung Munawwar.
Pun demikian Munawwar mengaku saat ini pihaknya tengah melalukan evaluasi secara internal dengan masing-masing OPD Kota Bontang. Termasuk dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Kita sudah evaluasi. Kita evaluasi internal masing-masing OPD. Itu pun saya masih koordinasikan dengan TAPD,” katanya. (*)