Mantan Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam (aset: pribadi)

OPINI Andi Sofyan Hasdam: Banjir Sebagai Masalah Mendesak

Penulis : Redaksi
18 October 2024
Font +
Font -

BONTANG — Mantan Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam menilai masalah banjir di Kota Bontang jadi persoalan yang mendesak. Berikut pandangan dan solusinya terhadap masalah banjir di Kota Bontang.


Kalau saya ngomong masalah banjir sekarang, pasti ada yang berpikiran ini masalah politik. Memang sulit untuk menghilangkan prasangka itu, tapi percayalah, saya mencoba membuat tulisan ini dengan melepas keterkaitan saya secara psikologis dengan salah satu kandidat.

Baca Juga: Udin Mulyono bersama Andi Sofyan Hasdam dan Neni Moerniaeni usai menggelar konferensi pers, Minggu 15 September 2024 (aset:agu/katakaltim)Fenomena Sepika-sepiki antara Udin Mulyono dan Andi Sofyan Hasdam Hangatkan Rumah Golkar

Banjir bukan hanya terjadi sekarang, namun sejak saya memimpin Kota Bontang. Kota ini menjadi langganan banjir, terlebih jika bertemu air hujan dari hulu dan air pasang dari laut.

Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk oleh tiga Wali Kota sesudah saya. Namun terus terang, pada periode inilah harapan saya banjir telah teratasi karena secara objektif berbagai langkah telah dilakukan.

Amanah bagi Wali Kota Terpilih

Dengan terjadinya banjir berarti masih diperlukan tindaklanjut untuk menyelesaikan masalah yang cukup menyengsarakan ini. Tentu ini amanah bagi siapapun yang terpilih sebagai Wali Kota. Beberapa langkah yang menurut saya perlu dilakukan:

1. Ambil konsultan yang handal utamanya yang telah berpengalaman. Salah satunya yang berasal dari negeri Belanda. Kenapa? Karena Belanda adalah negara yang terletak di bawah permukaan laut dan mereka berhasil menangani banjir.

2. Pembuatan folder harus segera terealisasi dengan sistem pompa, pasti akan mengurangi masalah banjir.

3. Bendungan di sekitar pertigaan Sangatta harus segera dilaksanakan. Ini tentu harus disertai dengan komitmen dari Gubernur yang baru karena wilayah itu masuk wilayah Kutai Timur sehingga tidak memungkinkan APBD kota Bontang dikucurkan kesana. Dan jika bendungan ini terealisasi, sekaligus bisa menjadi sumber air baku untuk PDAM kota Bontang yang selama ini menggunakan air bawah tanah.

Tentu masih banyak lagi, tapi ini sekadar langkah cepat yang bisa dilakukan agar masyarakat terdampak tidak melihat kita pasrah dan tidak melakukan apa-apa. (*)

Disclaimer: katakaltim tidak bertanggungjawab atas konten narasi yang disajikan. Apabila ada yang berkeberatan, silahkan hubungi penulis.

Font +
Font -