Jelang Pilkada, Bawaslu Kaltim Ajak Mahasiswa Hindari Isu SARA, Praktik Politik Uang dan Tolak Informasi Hoax

SAMARINDA — Bawaslu Kaltim gelar kegiatan Kelembagaan dalam rangka pengawasan partisipatif Pilkada Serentak tahun 2024 di Universitas Mulawarman (Unmu) Samarinda, Kamis (24/10/24).

Anggota Bawaslu Kaltim Danny menyampaikan jelang Pilkada Kaltim, isu hoaks, politik uang, dan SARA acapkali jadi perhatian utama.

“Seperti isu hoaks berupa penyebaran informasi palsu dapat memengaruhi persepsi pemilih,” ucapnya.

Baca Juga: Abaikan Laporan Warga, 5 Komisioner Bawaslu Kukar Terbukti Langgar Kode Etik

Hoaks sering kali menyasar calon tertentu untuk merusak reputasi pasangan calon. Untuk itu dia mengingatkan penting bagi masyarakat memverifikasi informasi yang diterima.

Baca Juga: Akademisi UINSI Samarinda Soroti Kampanye “Paslon” Hilangkan Substansi Visi Misi, Hanya Buat Konten Tak Berbobot

“Terutama di media sosial,” ucap Danny.

Dia juga menerangkan dinamika politik jelang pemilihan kerapkali dipenuhi strategi kampanye yang intens.

Calon Kepala Daerah biasanya menggunakan berbagai cara menarik perhatian pemilih, termasuk debat publik dan kampanye digital, apalagi aksi-aksi politik uang.

“Mahasiswa harus bisa menolak ketika ada yang menawarkan politik uang tersebut dan juga bisa mengambil langkah melaporkan kejadian tersebut ke Bawaslu," tegas Danny

Melalui edukasi berupa sosialiasi ini, Bawaslu mengajak mahasiswa melek politik yang sehat dan berpartisipasi dalam pengawasan pemilihan. (*)