BONTANG - Legislator Bontang Joni Allo' Padang amat kecewa melihat tidak meratanya infrastruktur jalan di Kota Bontang di tengah besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Jujur saya katakan saya begitu kecewa melihat anggaran yang begitu besar, kemudian ada 1.500 kepala di wilayah Gotong Royong yang belum menikmati akses jalan yang baik," kata Joni kepada Katakalatim baru-baru ini.
Baca Juga: Polisi Sita 3 Poket Sabu, Pria Tanjung Laut Terancam Puluhan Tahun Penjara
Dia menjelaskan, di Jalan Gotong Royong, kehidupan sosial masyarakat masih jauh dari kata sejahtera.
Baca Juga: Tanggapi Masalah Air Bersih di Bontang, DPRD Sebut Pemerintah Tak Cakap Konsep
Kehiduoan masyarakat di sana rata-rata di bawah menengah. Bahkan sebagian anak-anak yang berangkat sekolah dengan berjalan kaki.
“Kemudian dengan kondisi jalanan ketika hujan akan becek, dan itu sangat menyedihkan," ujarnya prihatin.
Sebagai wakil rakyat dari dapil Bontang Barat, merasa berkewajiban dalam menangani serta menyoroti masalah ini.
"Saya di sini berbicara dalam melakukan pengawasan, pada khususnya soal di Gotong Royong dan pada umumnya soal Kota Bontang," tandaanya.
Menurut dia, pemerintah melalui Dinas PUPR harusnya fokus dalam menyusun rancangan dalam skala prioritas.
"Kemarin kan ada isunya pembangunan lapangan tenis yang menelan anggaran Rp2 miliar lebih, lalu harga untuk pembangunan jalan yang banyak dibutuhkan masyarakat, kenapa itu terbaikan?," cecarnya.
Dia menandaskan agar jangan sampai terdapat program yang menciderai pemenuhan keadilan bagi masyarakat.
"Nah inilah kehadiran saya, kami sebagai wakil rakyat yang diamanahkan perlu memperjuangkan hal-hal seperti ini," tandasnya.
Terakhir, Joni menjelaskan, isu tidak meratanya infrastruktur memang kerap disangkutpautkan dengan Kecamatan Bontang Barat, mengingat pengembangan wilayah Bontang berada di kawasan itu.
"Misalnya jalan Flores, Telihan, Kampung Timur, Masdarling, Gotong Royong, sangat menyedihkan," pungkasnya. (Adv)