Calon Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyatakan akan menciptakan ekonomi hijau dan ekonomi biru di Kota Balikpapan khsusunya dan Provinsi Kaltim umunya. Hal ini disampaikanya saat melaksanakan Kampanye Akbar di hadapan ribuan warga Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Minggu (10/ 11/ 2024). (aset: hilman/katakaltim)

Calon Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Janji Ciptakan Ekonomi Hijau

Penulis : Hilman
11 November 2024
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Calon Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyatakan akan menciptakan ekonomi hijau dan ekonomi biru di Kaltim.


Hal ini disampaikanya saat melaksanakan Kampanye Akbar di hadapan ribuan warga Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Minggu (10/11/ 2024).

Baca Juga: Ilustrasi mudik lebaran (dok: katakaltim)Pelni Siapkan Puluhan Ribu Kuota Mudik Gratis, Berikut Jadwal dan Cara Daftarnya

Dikatakannya, ekonomi hijau yang dimaksud adalah membangun ketahanan energi melalui perkebunan sawit.

Baca Juga: Anggota DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah. (aset: puji/katakaltim.com)Syarifatul Syadiah Minta Pemerintah Perhatikan Pendidikan di Wilayah Pedalaman

Ia menjelaskan di Kaltim terdapat sekitar lima juta hektar sawit dengan serapan tenaga kerja minimum 100.000 jiwa.

“Ini peluang warga Kaltim. Kalau masih ada pengangguran saya pusing karena itu jadi rezeki orang luar. Maka ke depan pemerintah Provinsi Kaltim sudah harus membangun mempersiapkan sumber daya manusianya untuk di ekonomi hijau,” tukasnya.

Kemudian kata Rudy, ia menjanjikan program wajib belajar warga Balikpapan 16 tahun.

Untuk itu ia berjanji akan memperjuangkan pendidikan warga Balikpapan agar mampu bersekolah hingga perguruan tinggi, dengan biaya ditanggung oleh negara.

“Paling utama anak-anak sekolah Balikpapan kita bangun untuk jadi pemimpin, bukan untuk jadi pekerja. Makanya wajib sekolah 16 tahun. Kalau perlu sampai S3 agar jadi pemimpin, enterpreneur, pengusaha yang menciptakan lapangan kerja,” tukasnya.

“Kedepannya Kaltim harus dijajarkan dengan Jakarta, Singapura, Malaysia bahkan dengan Jepang dan Korea,” ujarnya.

Rudy mengatakan secara nasional indeks sumber daya manusia Indonesia mencapai 52 poin. Ini artinya baru mampu menghasilkan pendapatan perkapita US$ 4500 per tahun atau setara dengan Rp5 juta.

Sementara negara Malaysia, Indeks Sumber Daya Manusianya 62 poin, mampu menghasilkan pendapatan perkapita US$12.000 atau setara Rp15 juta.

Begitu pula Singapura Indeks SDM-nya 79 poin dan menghasilkan US$ 20.000 dolar atau setara dengan Rp300 juta.

“Jadi di Singapura penghasilan 20 atau 30 juta rupiah, hidupnya baru standar-standar saja. Kami menginginkan Kaltim khususnya Balikpapan kalau bisa minimum adalah US$12.000 dolar atau setara dengan Rp15 juta pendapatan setiap bulannya,” ucapnya.

Rudy menerangkan, melalui pendidikan, negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat Kaltim. Tujuannya agar negara memutuskan rantai kemiskinan dan kebodohan dengan mendukung program wajib belajar 16 tahun.

“Kita dan negara hadir dengan cepat dan mereka bisa mendapatkan sekolah sampai dengan gelar doktor dan itu ditanggung oleh negara, gratis. APBD Kaltim sangat cukup membiayai warga Kaltim untuk sekolah hingga perguruan tinggi,” ujar Rudy optimis.

Rudy juga menyampaikan satu program unggulan, ketika ia terpilih, yaitu aplikasi Sakti. Aplikasi ini, memuat berbagai info layanan masyarakat, seperti lowongan kerja, nomor panggilan darurat san informasi terkini seputar Balikpapan dan Kaltim pada umumnya.

“Jadi satu akses untuk Kaltim, tinggal klik, info lowongan kerja, info darurat, surat izin usaha dan macet-macetnya kota, tinggal di-klik. Masyarakat kita di pedalaman pesisir hutan semuanya bisa terkoneksi seolah-olah mereka bisa berkomunikasi dengan gubernur dan wakil gubernur dalam ruang kerja,” tutupnya. (*)

Font +
Font -