Kecamatan Bontang Utara tengah berupaya mengatasi masalah stunting melalui Gerakan Bapak Asuh, bagian dari program "Bessai Berinta". Foto bersama pihak Bontang Utara dan Bapak Asuh. (aset: sandi/katakaltim)

Bapak Asuh Bontang Utara Berikan PMT bagi Bayi Beresiko Stunting di Posyandu Kasih Etam

Penulis : Admin
12 November 2024
Font +
Font -

BONTANG — Kecamatan Bontang Utara tengah berupaya mengatasi masalah stunting melalui Gerakan Bapak Asuh, bagian dari program "Bessai Berinta" (Bersama-sama Atasi Stunting Berkunjung Rutin ke Posyandu Pantau Tumbuh Kembang Anak).


Pada kesempatan itu, lima balita di Posyandu Kasih Etam menerima pemberian makanan tambahan (PMT) pertama mereka, berupa telur dan susu, Senin (11/11/2024).

Baca Juga: Kecamatan Bontang Utara Kembali Gelar Perekaman KIA, Kali Ini di SDN 009

Anggota DPRD Bontang, Winardi, saat memberikan bantuan. (aset: sandi/katakaltim)

Anggota DPRD Bontang, Winardi, saat memberikan bantuan. (aset: sandi/katakaltim)

Bantuan ini merupakan upaya Gerakan Bapak Asuh untuk memastikan kecukupan gizi bagi anak-anak, khususnya mereka yang berisiko mengalami stunting, dengan pemberian yang akan berlangsung selama tiga bulan berturut-turut.

Sekretaris Camat (Sekcam) Bontang Utara Irimita Prima Ningrum menjelaskan Bapak Asuh adalah bagian dari inisiatif besar "Bessai Berinta". Bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting.

"Gerakan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari RT, kader Posyandu, Babinsa, hingga anggota DPRD, untuk memastikan data tentang status kesehatan balita di wilayah ini valid dan tepat sasaran," ucapnya kepada katakaltim.

Sekretaris Camat (Sekcam) Bontang Utara Irimita Prima Ningrum. (aset: sandi/katakaltim)

Sekretaris Camat (Sekcam) Bontang Utara Irimita Prima Ningrum. (aset: sandi/katakaltim)

Menurutnya, dalam memastikan efektivitas gerakan ini, pihak kecamatan telah bekerjasama dengan RT dan kader Posyandu untuk mendata kesehatan balita.

Di Posyandu Kasih Etam, ada delapan balita yang berisiko stunting. Namun, setelah divalidasi, data menunjukkan satu bayi telah pindah ke luar daerah, satu balita berada di Sangatta, dan satu balita lainnya tidak hadir.

"Data stunting terus berkembang, dan kami terus melakukan pemantauan lapangan untuk memastikan intervensi yang tepat," tuturnya.

Gerakan ini juga melibatkan anggota DPRD setempat, antara lain Winardi dan Ubayya Bengawan, yang turut berperan sebagai Bapak Asuh sebagai bentuk dukungan terhadap program ini.

Kegiatan tersebut dihadiri para jurnalis, pegawai, serta warga sekitar yang aktif berpartisipasi dalam gerakan sosial ini. (Adv)

Font +
Font -