BALIKPAPAN — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi jumlah volume sampah yang terus meningkat akibat jumlah penduduk bertambah.
Kepala DLH Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kilang Pertamina telah berdampak pada jumlah penduduk.
Baca Juga: Polres Balikpapan Datangi Lokasi Balap Liar, 1 Joki dan 2 Motor Diamankan
“Ada proyek besar di Balikpapan yaitu pembangunan Kilang Pertamina lewat RDMPJO dan IKN yang memang (berdampak) pertambahan penduduknya, diperkirakan antara 50.000 sampai dengan 100.000 jiwa, itu dilihat dari pertambahan jumlah sampah yang ada,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga: DLH Balikpapan Minta Peran Aktif Warga Wujudkan Kota Hijau
Matan Kepala Dishub Kota Balikpapan ini menambahkan, dua hal yang dilakukan untuk dalam pengelolaan sampah, karena volumenya terus meningkat yakni penanganan dan pengurangan.
“Itu dilihat dari pertambahan jumlah sampah yang ada. Sampah itu sendiri yang kami tangani, jumlahnya. Jadi mengelola sampah itu ada dua, jadi penanganan sama pengurangan. Penanganan kami lakukan itu satuannya lebih kurang sampai dengan 500 ton per hari, tapi yang kita bisa kurangi dengan berbagai macam kerjasama dengan masyarakat dan kita sendiri itu kita bisa lakukan pengurangan bagi orang 120 ton per hari,” jelasnya.
Pemkot Balikpapan bekerja sama dengan Bank Sampah dengan beberapa star up yang peduli sampah, termasuk juga komunitas. Begitu juga melalui Intermediate Treatment Facility (ITF) dan Material Recovery Facility (MRF).
“Nah kerjasama itu kita lakukan dengan bank sampah kemudian dengan beberapa star up anak muda seperti ciros yang melalui media sosial sampah dilaporkan ke mereka mereka nanti ambil harga disitu,” tegasnya.
“Kalau MRF ya itu dilakukan pemilihan sampah yang ada di Gunung Bahagia di sana ada pemilahan plastik kardus dan sebagainya yang nanti itu dijadikan apa namanya sebagai retribusi karena dijual kembali dan hasilnya masuk sebagai retribusi. Dan kita ada ITF yaitu mengelola sampah pasar yang di olah jadi kompos dan ini sudah berjalan cukup lama,” tambahnya.
Dikatakanya, Pemkot Balikpapan juga akan membangun proses daur ulang (PDU). Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang akan membangun infrastruktrnya dan akan di operasionalkan DLH.
“Saat ini udah proses berjalan pembangunan, lokasinya ada di Daksa Kota Hijau dan itu nanti ada PDU yang mana mengoperkan kerja sama Pemerintah bersama Kelompok Masyarakat (KSM),” tukasnya.
Sudirman menjelaskan, dengan PDU tersebut, ditargetkan pengurangan sampah hingga 50 ton per hari. Hanya, saja pembangunan infrastruktur PDU direncanakan baru tahun depan di dua lokasi.
“Harapannya nanti dengan ada dua itu juga target kita adalah pengurangan sampah 50 ton satu hari jadi ada di di Daksa, kemudian satu kita lagi proses membangun dengan pu juga di Kilometer 12 itu dekat pembibitan,” paparnya.
“Cuma untuk yang Kilometer 12 karena lokasi lahannya cukup apa namanya cukup terjal ya jadi tahun ini prosesnya hanya sampai dengan pengerasan pondasi atau pembuatan lahan dasar di bawah tapi tahun depan akan dibangun sampai ke bangunan infrastruktur,” tutupnya. (*)