BONTANG — Pupuk Kaltim Festival Media (Fesmed) kolaborasi Forum Jurnalis Bontang (FJB) menghadirkan salah satu agenda peningkatan pemahaman para pewarta, Pelatihan Jurnalisme Data, Sabtu (16/11/2024) pagi hingga sore.
Distribusi ilmu yang berlangsung di ruang Koperasi Karyawan (Kopkar) PT Pupuk Kaltim ini disajikan oleh Shanies Tri Pinasthi (30), mantan editor tim riset Tirto.id. Kini ia tengah menjalani karir jurnalistiknya di The Ken, media start up dan bisnis kawasan SEA dan India.
Forum yang berlangsung hampir 8 jam itu, menariknya, barangkali, menghadirkan tidak hanya para pewarta junior. Mereka yang telah lama berkecimpung dalam dunia jurnalis juga ambil bagian kursi kosong.
Baca Juga: Air Meluap Lagi dan Masuk ke Rumah, Warga Keluhkan Lumpur Menebal Pasca Banjir
Sebut saja misalnya, Herdi Jaffar, selaku pimpinan redaksi klikkaltim.com yang kini jadi komando FJB. Lalu ada Edwin Agustyan, jurnalis senior yang selama ini menyajikan berita mencerdaskan warga Bontang melalui portal bontangpos.id.
Turut juga Ikhwal Setiawan, redaksi klikkaltim.com yang narasinya kerap mengkritisi pemerintah. Bahkan mantan aktivis, atau barangkali masih aktivis, yang tertarik dalam dunia jurnalisme, Sadly Jaya yang kini aktif di media bekesah.co.
Beberapa jurnalis paling junior dan paling senior lainnya, yang sebagian sudah hampir paruh baya, memperlihatkan semangatnya memetik ilmu di dalam forum luar biasa itu.
Mereka benar-benar antusias mempelajari bagaimana menyajikan data menarik dan berkesan bagi kalangan pembaca, khususnya kepada warga Kota Bontang.
Tak kalah menariknya lagi, sajian materi yang penuh daging itu dikemas dengan bahasa lugas. Bahkan memberikan waktu para peserta menganalisa data pilihan mereka dan menjadikannya infografis.
Misalnya data banjir di Kota Bontang. Penurunan pendapatan asli daerah (PAD) Bontang setiap tahunnya. Angka pengangguran yang terbilang tinggi. Termasuk meningkatnya angka putus sekolah, bahkan ada juga data ketidakmampuan Bontang menurunkan jumlah kemiskinan.
Adanya praktek langsung penyajian data melalui infografis yang sederhana itu, menjadikan satu peserta dari media katakaltim.com, Salsabila Resa (24), mengaku tidak rugi mengikuti agenda tersebut.
“Bagus sekali karena penyajian datanya simpel (sederhana). Kita semua bisa mengakses dan mendorong kita untuk terus menulis berita berdasarkan data,” ucapnya sesaat setelah forum selesai.
Perempuan asal Kota Palopo yang baru saja bergabung menjadi wartawan di Bumi Etam itu, mengaku bahkan memperjuangkan waktunya meluncur dari kampung seberang, Kutai Timur (Kutim), untuk nyebur dalam agenda yang diikuti puluhan jurnalis ini.
“Kita dengar infonya ada pelatihan jurnalisme data di Bontang. Jadi kita datang menambah ilmu. Apalagi ada banyak senior di Bontang yang bisa memberikan pengalaman dan isi kepalanya di bidang jurnalistik,” katanya.
Suasana memang berlangsung hangat. Pun AC-nya sangat dingin. Apalagi design ruangannya sangat menarik.
Terlebih beberapa pameran foto-foto yang hidup, menggambarkan kenyataan yang tak bisa dibantah.
FJB juga menghadrikan barang-barang lapuk, klasik. Misalnya mesin ketik abad 20-an, diisi dengan kertas, sebagai media narasi waktu itu.
Tapi kenapa bukan batu dan pisau, misalnya, yang lebih klasik lagi. Sebagai media bangsa nomaden (pemburu-pengumpul) yang kisahnya ada di zaman 4 ribu atau 5 ribu tahun yang lalu.
Ada juga TV merek National dan radio. Mungkin diproduksi pada akhir abad 20. Kamera tempo dulu yang punya pegangan seperti mesin Sengso dan kamera kecil seperti Wokmen. Semua itu menghiasi forum. Menjadikan pewarta tidak bosan setelah sesi pertama diskusi tentang data di Kota Bontang yang semakin disayangkan.
Di akhir pembelajaran, panitia menghadirkan kuis tebak-tebakan. Kembali menjadikan forum semakin hangat dan memendarkan semangat baru, khususnya bagi 3 jurnalis katakaltim.com yang turut serta, untuk selalu menyajikan informasi edukatif berbasis fakta dan meningkatkan literasi bagi para penghuni lama dan generasi bangsa Indonesia.
“Kami harapkan pertemuan jurnalis semacam ini juga diagendakan di tempat-tempat lain di seluruh wilayah di Indonesia. Karena manfaatnya banyak. Bisa kembali membuat kita semangat. Bahwa profesi wartawan adalah tugas yang mulia,” tutur Galang, jurnalis katakaltim.com, dengan penuh harap.
Diketahui, Pelatihan Jurnalisme Data ini salah satu rangkaian dari Fesmed Pupuk Kaltim bekerja sama FJB yang resmi dibuka pada Senin (11/11/2024) lalu. (*)