Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono (aset: uji/katakaltim.com)

Sapto Setyo Pramono Minta Stop Kriminalisasi Guru

Penulis : Puji
 | Editor : Redaksi
1 December 2024
Font +
Font -

SAMARINDA — Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, minta stop kriminalisasi guru. Mereka bahkan sangat patut dihormati karena membawa jasa besar.

Pernyataan itu disampaikan Sapto Setyo Pramono usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2024 di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (28/11/2024) lalu.

Menurut Sapto Setyo Pramono, guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka membentuk pendidikan berkualitas, mengembangkan potensi siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

Baca Juga: Legislator Kaltim Agiel Suwarno (dok:pribadi)Legislator Kaltim Angkat Bicara Menyangkut Penangkapan Petani di PPU

“Tanpa jasa guru, kita tidak akan menjadi seperti sekarang ini, termasuk para pejabat di Kaltim. Semua pencapaian kita bermula dari didikan guru,” ujarnya.

Baca Juga: Buaya bernama Riska yang sedang viral di media sosial (Foto: ist)Dampak Ramai Penggemar, Donatur Bangun Kandang untuk Buaya Riska

Sapto mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kasus kriminalisasi guru, terutama di jenjang pendidikan dasar seperti SD dan SMP.

Menurutnya, tindakan guru dalam mendisiplinkan siswa, seperti memberikan teguran, jeweran, atau cubitan, sering kali dianggap sebagai pelanggaran di bawah Undang-undang Perlindungan Anak.

“Guru tidak mungkin bertindak berlebihan. Teguran atau tindakan disiplin adalah bagian dari tanggung jawab mereka mendidik anak-anak. Sayangnya, hal ini sering dipermasalahkan oleh orang tua hingga berujung pada pelaporan,” tandasnya.

Ia juga menyoroti sikap sebagian orang tua yang dinilai terlalu mudah melibatkan hukum dalam urusan pendidikan anak.

Ia menegaskan bahwa jika anak sudah diserahkan ke sekolah, maka segala persoalan seharusnya menjadi tanggung jawab guru dan pihak sekolah.

“Kalau tidak mau anaknya ditegur, dicubit, atau dijewer karena kesalahan, didik saja sendiri di rumah. Jangan sedikit-sedikit lapor,” tegasnya.

Di momen Hari Guru Nasional, Sapto berharap ada terobosan dalam kurikulum pendidikan yang lebih relevan dengan tantangan zaman.

Evaluasi terhadap kurikulum yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan masa kini juga perlu dilakukan demi peningkatan mutu pendidikan.

“Saya ucapkan selamat Hari Guru kepada seluruh pendidik. Semoga tetap ikhlas dan konsisten memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak kita,” tutupnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >