Posyandu Kasih Etam di Kelurahan Guntung menjadi titik awal dimulainya Gerakan Bapak Asuh di Kecamatan Bontang Utara, sebagai bagian dari program "Bessai Berinta" yang bertujuan mencegah stunting dan meningkatkan gizi anak. (aset: ajijah/katakaltim.com)

Dukung Gizi Anak, Posyandu Kasih Etam Mulai Gerakan Bapak Asuh

Penulis : Admin
11 November 2024
Font +
Font -

BONTANG — Posyandu Kasih Etam di Kelurahan Guntung menjadi titik awal dimulainya Gerakan Bapak Asuh di Kecamatan Bontang Utara, sebagai bagian dari program "Bessai Berinta" yang bertujuan mencegah stunting dan meningkatkan gizi anak.

Program ini diinisiasi dengan menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur dan susu bagi bayi berisiko stunting, yang dipilih berdasarkan data Posyandu dan Puskesmas setempat.

Sekretaris Camat Bontang Utara, Irmita Prima Ningrum, menjelaskan gerakan ini dirancang untuk mendukung pemenuhan gizi anak-anak di wilayah tersebut, dengan harapan dapat mengurangi kasus stunting di kalangan balita.

Baca Juga: Sekretaris Camat (Sekcam) Bontang Utara, Irmita Prima Ningrum. (aset: ajijah/katakaltim.com)Bantu Bayi Berisiko Stunting, Bapak Asuh Salurkan PMT Berdasarkan Data Posyandu

Gerakan Bapak Asuh akan diterapkan secara bertahap di seluruh 55 posyandu di Bontang Utara, setelah dimulai di Posyandu Kasih Etam.

“Bapak Asuh baru berjalan bulan ini, dan Posyandu Kasih Etam menjadi yang pertama melaksanakannya,” ujar Irmita saat menyalurkan bantuan PMT di Posyandu Kasih Etam pada Senin (11/11/2024).

Bantuan PMT yang disalurkan melalui Gerakan Bapak Asuh didasarkan pada data bayi berisiko stunting di setiap posyandu, dan diverifikasi agar bantuan tepat sasaran.

Di Posyandu Kasih Etam, dari data awal Puskesmas, tercatat delapan bayi yang memerlukan bantuan. Namun, setelah dilakukan validasi, hanya tujuh bayi yang memenuhi kriteria karena satu bayi telah pindah ke luar daerah.

“Kami terus memantau data ini agar intervensi yang diberikan benar-benar tepat sasaran,” jelas Irmita.

Tidak hanya melibatkan pemerintah, gerakan ini juga didukung berbagai elemen masyarakat, termasuk anggota DPRD Bontang Utara seperti Winardi dan Ubaya, yang turut menjadi "Bapak Asuh" bagi bayi berisiko stunting di wilayahnya.

“Kami berharap keterlibatan masyarakat dan para tokoh ini dapat memperluas dampak positif program ini, sehingga gizi anak-anak bisa tercukupi dan risiko stunting berkurang,” tambah Irmita. (Adv)

Font +
Font -