BALIKPAPAN — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana atau DP3AKB Kota Balikpapan sampaikan strategi mengintensifkan sosialisasi perlindungan terhadap perempuan dan anak, dengan fokus pada penanggulangan kekerasan.
Salah satu strateginya adalah program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), yang mendekatkan layanan perlindungan hingga tingkat RT.
Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Heria Prisni mengatakan, pihaknya tidak pernah berhenti mengedukasi masyarakat ihwal pentingnya kesadaran mengenai isu perlindungan perempuan dan anak.
Baca Juga: Polda Kaltim Ungkap Kasus Peredaran Narkoba Sebanyak 2 Kg, Tangkap 4 Tersangka
“Sosialisasi terus kami lakukan, termasuk mendekatkan layanan perlindungan kepada masyarakat. Jika ada kejadian, masyarakat bisa segera melapor. Kami langsung menerima informasi dan anggota PATBM di daerah tersebut yang turun tangan terlebih dahulu,” ucapnya kepada katakaltim, Selasa (3/12/2024) kemarin.
Heria Prisni menjelaskan, PATBM sudah tersebar di setiap RT di Kota Balikpapan untuk memudahkan masyarakat melaporkan kasus kekerasan.
“Kami memahami bahwa Balikpapan kini menjadi magnet bagi pendatang akibat keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini membuat kami semakin intensif dalam melakukan sosialisasi,” tukasnya.
Dijelaskan Heria, jumlah kasus yang ada di Kota Balikpapan, tidak selalu mencerminkan peningkatan kasus kekerasan, tetapi menunjukkan masyarakat mulai sadar dan berani melapor.
“Hingga Oktober 2024, tercatat 156 kasus kekerasan, meningkat dari 132 kasus pada tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa masyarakat tahu ada saluran untuk melapor dan melindungi dirinya,” jelasnya.
Selain mendekatkan layanan, DP3AKB Kota Balikpapan juga memberikan edukasi kepada orang tua agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak.
“Kami selalu mengingatkan orang tua agar lebih sabar dan tidak semena-mena. Anak-anak pun kini mulai memahami hak mereka dan berani melapor jika mengalami kekerasan,” ungkapnya.
Dengan pendekatan yang lebih intensif dan program-program inovatif seperti PATBM, DP3AKB Kota Balikpapan berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi perempuan dan anak-anak.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap perempuan dan anak di Balikpapan mendapatkan perlindungan maksimal dari segala bentuk kekerasan,” tutupnya. (*)