BALIKPAPAN — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan membeberkan beberapa faktor yang memengaruhi tingginya angka non partisipan atau Golput dalam Pilkada Serentak 2024 di Balikpapan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Balikpapan total keseluruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Balikpapan sebanyak 520.986.
Sementara hanya 315.424 pemilih yang menggunakan hak suaranya. Artinya, secara kalkulasi, jumlah Golput pada Pilkada ini mencapai 205.562 pemilih.
Komisioner KPU Kota Balikpapan, Suhardy mengatakan, salah satu penyebab partisipasi pemilih tak maksimal karena banyaknya pekerja.
“Faktor yang mempengaruhi partisipasi menurun cenderung terjadi di kota yang geografisnya adalah pekerja,” ucapnya kepada awak media, Senin (9/12/2024).
Baca Juga: Tiga Anggota PPS KPU Balikpapan Mundur
Suhardy mengatakan kesadaran politik atau apatisme masyarakat juga menjadi faktor tingginya angka Golput di Balikpapan.
“Terlebih, pada saat hari pencoblosan, cuaca juga menjadi salah satu faktor masyarakat enggan ke TPS. Saat pemilihan hujan lebat terjadi sekitar pukul 11.00 Wita atau 2 jam sebelum pemilihan ditutup,” tukasnya.
Namun, disamping itu, Suhardy juga mencatat angka Golput pada Pilkada 2024 ini masih lebih rendah jika dibandingkan pada 2020 lalu.
“Angkanya masih baik, partisipasi pemilih Pilkada 60,534 persen. Naik dari pilkada 2020,” jelasnya.
Hal ini berarti sesuai target yang diharapkan Ketua KPU Balikpapan beberapa waktu lalu, yakni di atas 60 persen. (*)