KUTIM — Ketua Kutim Muda Inovatif (KMI), Ikhwan Abbas, mengajak pemuda berkolaborasi demi kemajuan Kutai Timur (Kutim).
Kata dia, Kutim memiliki potensi besar yang perlu digali dan dikembangkan, dan pemuda sebagai agen perubahan memiliki peran krusial (penting) dalam proses ini.
“Kolaborasi bukan hanya sekadar bekerja sama, melainkan melibatkan sinergi ide, sumber daya, dan energi dari berbagai elemen pemuda” ucapnya kepada katakaltim, di Sangatta, Kamis (12/12/2024).
Baca Juga: Tumbuhkan Potensi Bisnis Bagi Pemuda Sejak Dini, KMI Siap Kawal 50 Ide Bisnis Siswa di Sangkulirang
Menurutnya, dengan kolaborasi, tantangan pembangunan yang kompleks, seperti peningkatan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), dapat diatasi secara efektif.
Baca Juga: Pemkab Kutim Kerjasama 26 Perusahaan Gelar Job Fair, 2.619 Lowongan Pekerjaan Terbuka
Ibas—sapaan akrabnya—menilai bahwa setiap individu punya kemampuan dan kontribusi unik.
Jika semua itu digabungkan, akan menghasilkan dampak yang jauh lebih besar ketimbang bekerja sendiri-sendiri.
“Jadi memang kita harus percaya bahwa kolaborasi adalah jalannya membangun daerah,” tukasnya.
“Keberhasilan kolaborasi bergantung pada komitmen, kepercayaan, dan komunikasi yang baik antar individu dan kelompok,” sambung Ibas.
Lebih jauh dirinya menyarankan agar pemuda Kutim membangun jaringan yang kuat, saling mendukung, dan berbagi pengetahuan serta pengalaman.
Bahkan, dukungan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait juga sangat penting untuk memfasilitasi proyek kolaborasi ini.
“Untuk itu pemerintah juga harus mampu melihat potensi pemuda. Kalau pemerintah sudah support (mendukung), semuanya akan berjalan lancar,” katanya menegaskan.
Melalui kolaborasi efektif, pemerintah dan pemuda Kutim, maka dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang mampu mendorong kemajuan.
“Bayangkan potensi yang ada kalau para programmer muda misalnya, berkolaborasi dengan para petani untuk mengembangkan teknologi pertanian modern,” katanya.
“Atau jika para desainer grafis bekerja sama dengan para pengusaha untuk meningkatkan daya saing produk lokal. Apalagi jika dibantu oleh pemerintah kan,” sambungnya meyakinkan.
Potensi ini tak terbatas, kata Ibas. Namun perlu menunggu untuk diwujudkan melalui semangat kolaborasi.
“Apalagi SDM kita juga sudah bagus ini di Kutim,” katanya.
Untuk itu Ibas lagi-lagi menilai kolaborasi pemuda merupakan langkah yang tepat dan visioner. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, pemuda Kutim mampu berkontribusi besar ke daerahnya.
“kalau sudah begitu, kita bisa ciptakan Kutim yang lebih hebat, lebih maju, dan lebih sejahtera bagi semua. Mari kita wujudkan mimpi ini bersama-sama,” tutupnya.
Diketahui, organisasi Kutim Muda Inovatif kerap menggelar berbagai agenda peningkatan SDM di Kabupaten Kutai Timur dengan mengajak pemuda-pemuda mengembangkan potensinya. (*)