Seminar Awam Mengatasi Masalah Infertilitas Secara Tuntas dari RSIA Ferina, Surabaya, Jatim, di Hotel Astara Balikpapan, Minggu (15/12/2024). (Dok: hilman/katakaltim.com)

Edukasi Infertilitas, Bukan Hanya Terjadi pada Perempuan Tapi Juga Faktor Laki-laki

Penulis : Hilman
16 December 2024
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Dokter spesialis androlog sekaligus owner RSIA Ferina, Surabaya, dr. Aucky Hinting, membeberkan permasalahan infertilitas tidak hanya dipengaruhi oleh perempuan, namun juga bisa karena laki-lakinya.

“Artinya separuh-separuh. Bisa separuh perempuan atau karena separuhnya pria,” ucap Aucky usai Seminar Awam Mengatasi Masalah Infertilitas Secara Tuntas di Hotel Astara Balikpapan, Minggu (15/12/2024) kemarin.

Diketahui, Infertilitas merupakan masalah pada sistem reproduksi yang menyebabkan pasangan sulit memiliki keturunan.

Baca Juga: Kapal Nelayan Terbakar (aset: katakaltim)Kapal Nelayan Terbakar, 1 ABK Tewas dan 3 Selamat

Kondisi ini dapat berdampak pada aspek fisik, emosional, dan sosial kehidupan pasangan.

Aucky menambahkan, untuk itu perlu memerhatikan infertilitas pada pria. Karena biasanya juga dipengaruhi faktor genetik.

“Hal ini juga bisa terjadi karena kelainan anatomis genetik. Misalnya akibat varises, bekas infeksi, kekurangan hormon dan lain-lainnya,” ucapnya.

Selain faktor tersebut, infertilitas pria juga dapat dipengaruhi karena faktor psikis.

“Orang yang stres, dan bebannya berat, bisa membuat infertilitas," paparnya.

Sebenarnya masih ada banyak, seperti faktor lingkungan hidup yang tidak benar atau kurang baik.

Itu akan memengaruhi infertilitas pria dan dapat menurunkan kualitas sperma.

“Makanya saya menyampaikan saat seminar penting menjaga gaya hidup, menjaga kualitas tidur, hindari minuman beralkohol, kurangi minum kopi, dan merokok,” paparnya.

Aucky menyarankan, sangat penting menjaga lifestyle atau pola hidup yang baik.

Bahkan saking detailnya, pria perlu menghindari menggunakan celana yang ketat.

Di satu sisi, dalam mengecek infertilitas pria juga sulit. Misalnya tidak dilakukan pengecekan terhadap kualitas sperma.

“Karena tau-nya hanya melalui sperma, dan tiba-tiba istri sudah tidak hamil-hamil, sebab infertilitas pria tersembunyi di testisnya,” ungkapnya.

Aucky membeberkan, dari seminar yang digelar setidaknya bisa membangun komunitas masyarakat supaya dapat memahami masalah infertilitas.

“Kita jangan lupa bahwa fertilitas kita di dunia ini menurun. Indonesia dulu fertilitas 2,34. Kemudian ditekan menjadi 2,1 dan sekarang ini sudah menjadi 1,5. Jadi kayak Jakarta itu anaknya cuma 1,5 tidak sampai 2,” paparnya.

Dengan edukasi seperti ini tentu menjadi pendidikan fertilitas.

“Jadi kita sendiri di Ferina itu melakukan pendidikan fertilitas mulai dari masalah genetik sampai masalah menopause,” tukasnya.

“Kita melakukan pendidikan fertilitas dan fertilitas yang dewasa. Tentunya kita kita menangkap yang infertilitas, sehingga kami mengharapkan orang-orang yang infertilitas ini bisa lebih banyak kita jaring,” imbuhnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >