BERAU — Pudarnya warna garis Zebra Cross area traiffic light (Lampu lalu lintas), di jalan Haji Isa I, Tanjung Redeb, Berau, adakalanya membuat pengendara tak disiplin berhenti saat lampu merah menyala.
Fakta itu dikeluhkan sebagian warga, ketika mereka ingin menyeberang jalan tapi terhalang kendaraan yang berhenti pas di garis batas, bahkan di luar garis batas.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Noorhasin, mengatakan kalau ingin mengecat Zebra Cross yang pudar, harus memilih sekala prioritas. Sebab, minim anggaran.
Baca Juga: Pria Lansia di Berau Hilang di Sekitar Sungai Segah, Tim SAR Lakukan Pencarian
“Dalam hal bahan, itu paling lama 3 tahun pudar, di kami sendiri dalam hal pengecatan ulang itu anggarannya sangan kecil sekali,” ucapnya saat dikonfirmasi katakaltim, Selasa 21 Januari 2025.
“Sehingga kami harus memilih garis Zebra Cross mana yang perlu didahulukan untuk dicat ulang, walaupun banyak garis yang pudar juga,” sambungnya menerangkan.
Noor mengatakan anggaran yang digelontorkan untuk pengecatan garis Zebra Cross setiap jalan di Tanjung Redeb, hanya Rp400 juta, sehingga kesulitan menangani saat garisnya pudar bersamaan.
“Anggarannya sedikit, jadi untuk mengecat ulang tak mencukupi untuk menangani semua. Makanya kami seadanya saja,” tukasnya. (*)