Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, sampaikan tanggapan terkait makan bergizi gratis belum berjalan di Kutim, saat ditemui di Kantor Bupati, Kawasan Bukit Pelangi Kutim, Kamis 23 Januari 2025. (dok: caca/katakaltim)

Makan Bergizi Gratis Belum Berjalan di Kutim, Bupati Siapkan Program Pengganti

Penulis : Salsabila Resa
 | Editor : Agung Ardaus
23 January 2025
Font +
Font -

KUTIMKutai Timur tidak terpilih sebagai daerah yang akan segera menjalankan program makanan bergizi gratis. Namun, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengaku punya program serupa.

Katanya, Kutim memiliki program Minum Susu dan Makan Buah Gratis, yang merupakan salah satu dari 50 program unggulan Pemerintahan Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi.

Program ini juga sementara akan mengisi sebelum terlaksananya program makan bergizi gratis milik Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Warga Kampung Sidrap Gelar Aksi Unjuk Rasa Tuntut Kebijakan Pemkab Kutim

"Belum. Jadi kita menyiapkan dalam artian siap-siap aja. Kan programnya (makan bergizi gratis) dari sana juga (Pusat). Kapan turun ke Kutim, kita tunggu aja. Tapi kalau program saya tadi itu sudah wajib jalan, mudah-mudahan di semester ke dua kita mulai," ucap Ardiansyah kepada Katakaltim, di Sangatta, Kamis 23 Januari 2025.

Baca Juga: Ilustrasi buaya (aset: pinterest)Warga Bengalon Diterkam Buaya, Tim SAR Gabungan Masih Lanjutkan Pencarian Hari ke-4

Politisi PKS itu menambahkan, program miliknya itu tidak hanya akan dibagikan ke peserta didik seperti PAUD, SD, SMP. Tetapi juga bagi ibu hamil.

Katanya, program tersebut akan dilaksanakan secara bersamaan di 18 Kecamatan, dan ditargetkan berjalan di semester kedua tahun 2025.

"Mudah-mudahan langsung (berjalan di 18 Kecamatan—red). Karena kayaknya mudah aja ngurusin itu," jelas Ardiansyah.

Untuk teknisnya, Ardiansyah menyebut program tersebut akan dilaksanakan hanya beberapa kali dalam satu minggu.

"Dia tidak tiap hari, mungkin bisa jadi seminggu 2 kali atau tiga kali paling enggak," ungkapnya

Sementara untuk target penggunaan anggaran program tersebut, Ardiansyah mengatakan pihaknya belum menyelesaikan rancangan anggaran yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kesehatan.

"Karena ini kaitannya dengan penurunan stunting dan kecerdasan anak-anak kita," tandasnya. (*)

Font +
Font -