Hotel Atlet di kawasan GOR Kadrie Oening Kota Samarinda. Dipotret pada Senin 3 Februari 2025 (dok: galang/katakaltim)

Setelah Rehabilitasi dengan Biaya 111,5 Miliar, Hotel Atlet di Kadrie Oening kembali Berpotensi Jadi Aset Tidur

Penulis : Galang
 | Editor : Agung
4 February 2025
Font +
Font -

KALTIM — Hotel Atlet di kawasan perkantoran Dispora Kaltim, kembali berpotensi jadi aset tidur usai direhabilitasi dengan anggaran fantastis.

Biaya rehabilitasi bangunan ini merogoh kantong rakyat sebanyak 111,5 Miliar dalam upaya menyambut Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 tahun 2024 lalu.

Kemegahan hotel ini sempat dibangga-banggakan. Dibangun tatkala gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 silam di Kota Samarinda.

Baca Juga: Rasman, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim (aset: puji/katakaltim)Kejuaraan Piala Gubernur Kaltim U13 dan U15, Persiapan Atlet Muda Menuju Piala Soeratin

Tapi setelah tidur selama belasan tahun, hotel ini dibangunkan pada awal 2024 kemarin. Kini kembali tidur lagi.

Apakah tidurnya pulas seperti sebelumnya, atau akan ada harapan di masa mendatang gedung megah itu difungsikan untuk kepentingan pembangunan?

Tanggapan UPTD

Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Junaidi mengatakan setelah direhabilitasi, Hotel Atlet akan difungsikan. Tapi, harus sesuai prosedur.

"Setelah dilakukan rehab oleh PU Provinsi, kita coba memaksimalkan secara prosedural dan disesuaikan dengan aturan," ucap Junaidi saat ditemui katakaltim di GOR Kadrie Oening Kota Samarinda, Senin 3 Februari 2025.

Dia mengatakan, beberapa cara bisa dipakai untuk memanfaatkan bangunan ini. Misalnya menunjuk Perusahaan Daerah (Perusda).

Bisa juga dengan pemilihan mitra kerja atau penyedia jasa, dengan cara mengundang mereka menampilkan profil perusahaannya (beauty contest).

"Dalam waktu cepat ini, menurut saya ada beberapa cara. Pertama diadakan penunjukan dari Pemprov kepada Perusda, kemudian Beauty Contest," katanya.

Dikemukakan Junaidi, saat ini pemerintah sudah membentuk tim untuk mempercepat pemanfaatan bangunan. Katanya tahun ini juga ditargetkan sudah ada yang mengelola.

"Sudah dibentuk tim untuk beauty contest, dari pengusaha silakan membuat penawaran, tim ini berproses sampai akhir tahun ini," ucap Junaidi.

Pun demikian, jika pemerintah menggunakan metode tersebut, maka tidak ada jaminan tahun ini Hotel Atlet ada yang mengelolanya.

"Itupun kalau ada yang menawar. Kalau tidak ada yang menawar maka tidak ada hasil," sambung Junaidi menukas.

Dispora Kaltim Jadi Pengelola?

Junaidi mengatakan Dispora Kaltim bisa saja menjadi pihak pengelola. Tapi, belum ada Pergub yang mengatur tentang tarif perhotelan daerah. Katanya hanya ada tarif penginapan (Guest hous).

Menurut dia, jika mengelola wisma dengan aturan ini, maka perusahaan perhotelan akan keberatan. Sebab dianggap merusak harga pasar.

"Kami dari Dispora bisa saja mengelola. Tapi standarisasi harganya belum ada. Di Pergub hanya ada aturan Tarif Guest House, tapi itu pasti bergejolak. Karena kan harga hotel bintang 2 saja sudah Rp600, sedangkan Guest House hanya Rp400," terangnya.

Terakhir, Junaidi menekankan bahwa Hotel Atlet merupakan aset Pemprov Kaltim yang dibangun dalam rangka mengoptimalkan pelayanan serta membantu peningkatan pendapatan daerah.

"Itu berfungsi untuk melayani masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah," pungkasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >