KUTIM — Lembayung Kamis 30 Januari 2025, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kutai Timur, menampilkan duka mendalam.
Kebakaran hebat yang melanda Desa Batu Timbau dan Batu Timbau Ulu itu, telah menghanguskan hampir ratusan rumah.
Tentu saja meninggalkan rasa sakit yang tiada tara bagi warga setempat.
Bagaimana tidak, mereka kehilangan rumah. Kehilangan barang berharga. Dan hampir kehilangan harapan.
Di saat itulah, sosok legislator muda, adalah Prayunita Utami, berinisiatif membawa harapan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Baca Juga: Prayunita Utami Minta Pemerintah Kembangkan Fasilitas Pro Perempuan Untuk Tingkatkan Daya Saing
Prayunita, dengan hati penuh empati, tidak hanya datang meninjau lokasi.
Ia juga membawa serta bantuan sembako dan sandang layak pakai untuk para korban bencana itu.
“Kita semua berduka atas kejadian ini,” ucap Prayunita, Rabu 5 Februari 2025.
“Bantuan yang kita berikan adalah bentuk kepedulian kita kepada warga yang mengalami kesulitan,” sambungnya.
Tidak hanya bantuan dari DPRD Kutai Timur yang disalurkan.
Arfan, selaku Wakil Rakyat Kaltim, juga turut meringankan beban warga dengan kontribusi yang tidak ternilai harganya.
Kedua tokoh ini menunjukkan di balik layar hiruk-pikuk dinamika politik, ada niat luhur yang memendarkan rasa peduli dan empati.
Prayunita berharap bantuan ini dapat memberikan tumpuan bagi warga yang terkena dampak.
“Semoga segera pulih dan dapat dukungan yang diperlukan. Dan dengan adanya bantuan ini, warga bisa sedikit lebih tenang dan terbantu,” tandas Prayunita dengan penuh harapan.
Diketahui pada Kamis, kebakaran di pemukiman warga Desa Batu Timbau meliputi RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 09, dan RT 05 Desa Batu Timbau Ulu.
Dugaannya, kebakaran berawal dari kamar tidur rumah seorang warga.
Beberapa warga sekitar melihat api yang sudah membesar dan berusaha memadamkannya.
Namun rumah dalam keadaan terkunci ketika itu. Api pun mulai menjilat ke rumah-rumah warga lainnya hingga menjangkau pemukiman di sejumlah wilayah.
Penanganan kebakaran ketika itu terhambat hingga pukul 22.00 Wita akibat minimnya alat bantu pemadaman.
Termasuk karena kondisi bangunan rumah yang berdekatan serta rata-rata rumah terbuat dari kayu.
Di Kecamatan Batu Ampar, tidak ada Dinas Pemadam Kebakaran.
Sehingga masyarakat hanya mengandalkan alat manual dan mobil tangki dari sejumlah perusahaan.
Akibat peristiwa memilukan itu, 96 rumah warga terbakar. Terdiri dari 90 KK tersebar di Desa Batu Timbau, dan 39 KK di Desa Batu Timbau Ulu. (Adv)