BONTANG — Pembangunan turap di Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang, masih dalam proses.
Kepala DPUPR Bontang (dok: agung/katakaltim)
Kepala Dinas PUPR Kota Bontang, Much Cholis Edy Prabowo, mengatakan saat ini progres penurapan baru mencapai 50 persen. Masih ada 9,8 Km yang harus diselesaikan.
“Baru sekitar 50 persen sungai yang terturap kanan kiri. Masih ada kurang lebih 9,8 km lagi yang harus kita tangani,” ucapnya kepada katakaltim di sela-sela kunjungannya bersama Pj Gubernur di lokasi penurapan, Selasa 11 Februari 2025.
Baca Juga: Jokowi Kunker Ke Bontang, Aryo Bagus Daryanto: Pasti Dikawal Ketat
"Itulah yang kami sampaikan ke Pj Gubernur pak Akmal bahwa pembangunan ini akan diprioritaskan untuk mengatasi banjir di Telihan," sambung dia.
Sungai yang masih butuh penurapan (dok: agung/katakaltim)
Bowo menambahkan kelanjutan pembangunan untuk penanganan banjir ini akan dikolaborasikan dengan berbagai pihak.
Di samping itu, akan ada penambahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bontang tahun 2025.
“Ada kelanjutan. Tahun ini kita lanjutkan melalui APBD,” katanya. “Dan untuk bantuan keuangan kita kan mendapat 210 miliar. Itu juga kita fokuskan untuk penanganan banjir, untuk penurapan sungai.”
Sebelumnya, Bowo melaporkan pembangunan turap yang selesai pengerjaannya sudah menelan biaya sebesar Rp12 miliar.
Turap di Telihan (dok: agung/katakaltim)
Dibagi dalam dua wilayah, antara lain 72 meter di Telihan dan 150 meter di Jalan Pontianak.
Katanya, pembangunan ini didanai oleh Bantuan Keuangan (Benkeu) Provinsi yang sudah selesai pada 2024.
“Ini dari Bantuan Keuangan Provinsi. Kemarin Rp12 miliar. Ada dua bagian. Di sini 72 meter. Dilanjut di Jalan Pontianak itu 150 meter,” tukasnya.
Status Peralihan Jalan ke Provinsi
Bowo menambahkan ada 3 jalan kota yang statusnya menjadi jalan provinsi. Antara lain Jalan Soekarno Hatta, kemudian M. Roem, dan Jalan Urip Sumarjo.
“Itu mulai tahun 2025 statusnya naik menjadi Jalan Provinsi,” katanya.
Namun pengecoran puluhan kilometer jalan tersebut baru mencapai 32 persen.
Karena itu, Bowo harapkan ada keberlanjutan pembangunan dari sisa pengecoran yang sudah dituntaskan.
“Itu panjangnya sekitar 20,9 km, yang sudah dicor kanan kiri baru 6 km, atau sekitar 32 persen. Karena itu kami mohon (sama pak Pj) karena statusnya jalan provinsi kami harap berkelanjutan,” pungkasnya. (Agung)