KUTIM - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kutai Timur (Kutim) mendukung penuh agenda rekonsiliasi atau peleburan DPD KNPI Kutim yang sebelumnya dualisme, menjadi satu kepengurusan yang sah dan memiliki legal standing.
Dukungan itu dibuktikan dengan kehadiran Ketua PC IPNU Kutim di arena Musyawarah Daerah (Musyda) DPD KNPI Kutim. PC IPNU pun terdaftar sebagai peserta Rapimda DPD KNPI Kutim, yang kemudian dilanjutkan dengan Musda di Ruang Meranti Kantor SETKAB Kutai Timur.
Ketua PC IPNU Kutim, Aldi mengatakan Rapimda dan Musda KNPI Kutim adalah sebuah gerakan dan awal yang baik untuk comeback-nya komitmen KNPI Kutim dalam memajukan SDM Pemuda yang ada di Kutim.
Baca Juga: 65 OKP dan 4 DPD KNPI Kaltim Hadiri Rapimda KNPI Kutim
Dengan meleburnya dua kepengurusan KNPI Kutim ini, diharapkan akan menumbuhkan dan meningkatkan kembali rasa kepedulian pemuda Kutim terhadap kebutuhan khususnya pada sektor kepemudaan. Baik dalam segi intelektualnya maupun peningkatan soft skill keorganisasian pemuda, mahasiswa dan pelajar yang di Kutai Timur.
Baca Juga: Rencana Aksi Unjukrasa Pospera Kutim Batal Digelar, Ada Apa?
''Kami mendukung penuh agenda ini, sudah lama kami menginginkan dua kubu KNPI dapat bersatu kembali untuk kepentingan-kepentingan pemuda, baik mahasiswa maupun pelajar yang menjadi sasaran utama IPNU dalam gerakannya,'' ucap Aldi.
Ketua IPNU Kutim pun memberikan ucapan selamat kepada Avivurahman Al Ghazali atau yang akrab di sapa Abi, atas terpilihnya sebagai Ketua DPD KNPI Kutim periode 2025-2028 pada MUSDA ke-8 hari Senin, 24 Februari 2025.
Ia berharap dibawah nakhoda Abi, KNPI kembali menunjukkan eksistensinya untuk semua hal dikalangan pemuda. Ia juga mengharapkan KNPI memperhatikan beberapa hal atau isu-isu didaerah yang belakangan ini cukup memprihatinkan.
Seperti banyaknya kenakalan remaja, mabuk mabukan, balap liar, bahkan pencurian yang dilakukan oleh sekolompok pemuda. Juga maraknya terjadi pelecehan seksual terhadap pelajar bahkan sempat terjadi juga disalah satu perguruan tinggi di Kutai Timur.
''Ada beberapa yang sebenarnya menjadi perhatian IPNU. Rata rata berita yang kita liat ini pelakunya dari kalangan pemuda yang masih berada di usia usia pelajar. Kemudian kekerasan seksual yang terjadi disekolah dan perguruan tinggi. Ya, saya harap KNPI kedepan juga berperan dan memiliki program guna mencegah hal-hal seperti itu,'' tandasnya. (Nun)