Dibaca
58
kali
Ketua bidang Sosial Kesejahteraan dan masyarakat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Kaltim- Kaltara, Iva (Dok: HMI)

Marak Pelecehan Seksual, HMI Badko Kaltimtara Desak Usut Tuntas Pelaku!

Penulis : Caca
1 March 2025
Font +
Font -

KALTIM — Akhir-akhir ini masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) terus dibayangi dengan maraknya pelecehan seksual, khususnya di Balikpapan yang telah menyita perhatian.

Berdasarkan penelusuran , pada 2021 terdapat 551 kasus pelecehan seksual. Setahun kemudian, 2022 tercatat 945 kasus.

Tahun 2023, ada 1.108 kasus atau tumbuh 8 persen dibanding tahun 2022. Dan hingga Mei 2024 tercatat sudah ada 391 kasus yang dilaporkan.

Baca Juga: Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Kaltim-Kaltara, Ashan Putra Pradana (Dok: agu/katakaltim)Buntut Insiden Penabrakan Jembatan Mahakam Satu, HMI Badko Kaltim-Kaltara Desak Evaluasi Pejabat Terkait

Melihat hal Itu, Ketua bidang Sosial Kesejahteraan dan masyarakat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Kaltim- Kaltara, Iva pun angkat bicara.

Baca Juga: Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kaltimtara Muhammad Kholid Syaifullah, mengajak seluruh pemuda menyikapi peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 (aset: yub/katakaltim)Badko HMI Kaltimtara Ajak Pemuda Bersatu di Hari Sumpah Pemuda ke-96

Dia meminta adanya sikap tegas dari pihak berwajib dalam penanganan kasus pelecehan seksual agar memberikan efek jera bagi para pelaku.

"Perlu adanya tindakan yang tegas bagi para pelaku pelecehan seksual, agar mendapatkan efek jera dan tidak terulang kembali," ucap Iva dalam keterangannya yang diterima, Sabtu 1 Maret 2025.

Iva juga mengungkapkan perlunya pendampingan psikologi bagi para korban agar dapat menyembuhkan rasa trauma atas tindakan tak bermoral tersebut.

Korban pelecehan seksual, menurutnya, akan mengalami trauma yang cukup berat sehingga akan selalu merasa terbayang-bayangi tindakan keji itu.

"Maka dari itu, sangat diperlukan pendampingan psikologi agar menghilangkan rasa trauma mereka," tegasnya.

Dia menambahkan adalah tugas seluruh masyarakat untuk turut serta mencegah pelecehan seksual. Ini diharapkan mampu menekan angka pelecehan seksual.

"Tentunya kita semua wajib. Makanya kita semua memulainya dengan edukasi, baik ke sesama masyarakat atau pun ke lingkungan pendidikan. Semoga ke depannya tidak ada lagi pelecehan seksual," pungkasnya. (Caca)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >