SAMARINDA - Pembangunan infrastruktur di Kota Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun mendapat perhatian besar dari Komisi III DPRD Samarinda.
Diketahui, beberapa proyek besar yang telah dilakukan seperti normalisasi Sungai Karang Mumus dan pembangunan terowongan di Jalan Otto Iskandardinata dianggap sebagai langkah positif yang dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan kota.
Namun, Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa selain peningkatan infrastruktur fisik, perencanaan tata kota yang matang sangat diperlukan agar pembangunan tersebut bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Deni mengungkapkan bahwa proyek normalisasi sungai, yang bertujuan mengatasi banjir di kawasan tersebut, harus dilengkapi dengan langkah-langkah untuk penataan daerah bantaran sungai.
Baca Juga: Tersangka Kasus Korupsi TPP RSUD AWS Ditahan Kejati Kaltim
Hal ini sangat penting agar tidak terjadi masalah serupa di masa depan, seperti banjir yang sering melanda wilayah tersebut. Menurutnya, pendekatan pembangunan yang berkelanjutan harus diperhatikan dengan seksama.
“Normalisasi sungai memang menjadi solusi dalam mengatasi banjir, tapi tanpa penataan yang baik di sepanjang bantaran, masalah tersebut bisa kembali muncul,” ujarnya, Kamis (27/2/25)
Selain itu, Deni juga menyoroti proyek pembangunan terowongan di Jalan Otto Iskandardinata yang bertujuan mengurai kemacetan di area tersebut. Namun, ia mengingatkan bahwa tanpa adanya analisis lalu lintas yang matang, manfaat dari proyek ini bisa kurang optimal.
“Pembangunan terowongan adalah langkah positif, tetapi jika tidak diikuti dengan pengelolaan lalu lintas yang baik, manfaatnya bisa tidak maksimal,” jelas Deni.
Revitalisasi Pasar Pagi juga menjadi salah satu topik yang mendapat perhatian dari Deni. Ia mengapresiasi langkah tersebut karena dapat menciptakan pusat perdagangan yang lebih modern dan nyaman.
Namun, ia mengingatkan bahwa pengelolaan pasar setelah revitalisasi juga sangat penting, terutama dalam menjaga kebersihan dan manajemen pedagang, agar pasar tetap nyaman dan tertata rapi.
“Pasar yang telah direvitalisasi harus tetap dikelola dengan profesional, menjaga kebersihannya dan memberikan kenyamanan bagi pembeli serta pedagang,” ungkapnya.
Kedepannya, Deni berharap agar pada periode kedua kepemimpinan Andi Harun, pembangunan di Samarinda tidak hanya fokus pada aspek fisik semata, tetapi juga memperhatikan aspek perencanaan yang lebih matang.
"Keterlibatan masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam setiap proses perencanaan pembangunan juga sangat penting agar Kota Samarinda bisa semakin berkembang, tertata dengan baik, dan menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni," pungkasnya. (Adv)