Dibaca
60
kali
Kepala Badan Pendapatan Asli Daerah (Bapenda) Kukar, Bahari Jokosusilo. (Dok: pribadi)

Pemkab Kukar Target PAD Rp953 Miliar pada 2025

Penulis : Akbar
 | Editor : Agu
8 March 2025
Font +
Font -

KUKAR — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menargetkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2025 mencapai Rp953 miliar.

Kepala Badan Pendapatan Asli Daerah (Bapenda), Bahari Jokosusilo mengatakan, PAD Kukar mengalami kenaikan dibanding tahun 2024 sebesar Rp732 miliar.

PAD tersebut mencakup berbagai sumber pendapatan seperti pajak kendaraan bermotor, biaya baliknama kendaraan bemotor, retribusi jasa umum, jasa usaha dan perizinan tertentu.

"Untuk 2025 pajak daerah dan retribusi daerah," kata Bahari Jokosusilo kepada Katakaltim, Sabtu, 8 Maret 2025.

Salah satu strategi Pemkab dalam menggenjot target itu adalah dengan mengoptimalisasi seluruh objek pemasukan.

Baca Juga: Polres Kukar tangkap terduga pelaku KDRT (aset: polres kukar/katakaltim)Dikejar Sampai ke Hutan, Polres Kukar Tangkap Tersangka Pelaku KDRT

"Optimalisasi pajak daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, optimalisasi retribusi daerah dengan peningkatan pelayan retribusi, serta optimalisasi pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dengan perbaikan manajemen Perusda dan pengawasan," ungkapnya.

Pemerintah daerah, kata Bahari, terus berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah dan meningkatkan pengelolaan sektor pariwisata.

"Tentu saja," singkatnya.

Ia mengungkapkan, PAD pada 2024 tercatat mengalami peningkatan signifikan. Dimana PAD tahun lalu sebesar Rp732 miliar berhasil terlampaui dengan realisasi mencapai Rp887 miliar.

"Rasanya meningkat cukup signifikan. Seperti pajak daerah meningkat 16 persen," ucapnya.

Pencapaian ini, menurut dia, menunjukkan posisi yang aman dan menggembirakan bagi keuangan daerah.

"Ini salah satu PAD terbesar kab/kota di Kaltim, pencapaiannya kurang lebih dengan Samarinda dan Balikpapan," tegasnya.

Meski demikian, Bahari mengakui bahwa terdapat beberapa instansi dengan serapan anggaran yang rendah.

Bahari menilai, PAD adalah hasil kolaborasi dan sinergi dari seluruh perangkat daerah. Ia juga mengklaim, serapan anggaran hampir di semua perangkat daerah sudah sesuai target.

"Semua perangkat daerah mempunyai kontribusi terhadap PAD baik langsung maupun tidak langsung, secara nominal mungkin kontribusinya rendah tetapi bisa jadi secara tidak langsung kontribusinya cukup tinggi," pungkasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >