SAMARINDA — Koalisi Masyarakat Sipil Setara, gelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional atau Internasional Women Day (IWD), di Taman Samarendah, Kota Samarinda, Sabtu 8 Maret 2025.
Pada aksi ini, peserta melakukan parade mengitari Taman Samarendah sembari menyampaikan orasi tentang isu perempuan dan membentangkan spanduk serta poster berisi tentang Perempuan.
Baca Juga: Komnas Perempuan Rilis Data Ratusan Ribu Kasus Kekerasan Tahun 2023
Selain itu, mimbar bebas digelar sebagai wadah perempuan berekspresi, menyampaikan keluh kesahnya terhadap negara dan sistem yang dinilai masih melihat perempuan sebagai makhluk nomor dua (The Second Seks).
Baca Juga: Pengedar Sabu Diringkus Pihak Kepolisian Kutai Kartanegara
Selain mimbar bebas, lapak pasar gratis juga menjadi rangkaian kegiatan ini. Semua barang yang disediakan gratis.
Penanggung jawab Aksi IWD, Naya (24), mengatakan pasar gratis ini merupakan aksi sosial sekaligus ekspresi masyarakat yang muak melihat pasar yang dimonopoli oleh kapitalis yang melambangkan maskulinitas negatif.
Perempuan menjadi pihak paling dirugikan dari maskulinitas negatif ini, dimana perempuan dieksploitasi dan dijadikan objek pasar.
"Pihak pasar gratis membagikan baju, makanan, buku bahkan sepatu secara gratis kepada masyarakat," ucapnya kepada Katakaltim usai aksi.
Naya mengatakan, IWD ini merupakan momentum merefleksi perjuangan perempuan dari masa ke masa, dimana perempuan menuntut keadilan, menuntut agar hak mereka tidak boleh lebih kecil dari laki-laki.
"Jadi semangatnya mau merayakan hari perempuan, dimana sejarahnya kita melihat adanya perjuangan, perlawanan perempuan yang telah terjadi," ujarnya.
"Perlawanan itulah yang coba kita rawat, bahwa sampai saat ini perempuan terus berjuang memperjuangkan haknya," sambungnya.
Kata Naya, selain peringatan momentum IWD ini, perempuan khususnya di Samarinda, terus berupaya menyadarkan perempuan bahwa dalam ranah sosial, perempuan dan laki-laki setara.
Menurut Naya, pola gerakan dan berorganisasi khususnya di Samarinda masih cenderung maskulin.
Olehnya, ia mengatakan pihaknya terus menggalakkan isu kesetaraan dan membuka ruang sebesar-besarnya bagi kaum perempuan.
"Nah dalam momentum IWD ini, salah satu caranya, kita memberikan ruang kepada perempuan untuk bisa bersuara dan berekspresi," pungkasnya. (*)