Dibaca
68
kali
Ketua KNPI Bontang, Indra Wijaya (dok: agu/katakaltim)

KNPI Bontang Minta Perusahaan Dukung 100 Hari Kerja Wali Kota dalam Mengentaskan Kemiskinan

Penulis : Agu
12 March 2025
Font +
Font -

BONTANG — Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KNPI Bontang minta seluruh perusahaan di wilayah Bontang berperan aktif mendukung program 100 hari kerja Wali Kota.

“Khususnya pengentasan kemiskinan ekstrem,” tegas Ketua KNPI Bontang, Indra Wijaya kepada awak media, Rabu 12 Maret 2025.

Pasalnya, tandas Indra, perusahaan punya tanggung jawab dalam menghilangkan kesenjangan sosial.

Baca Juga: RS Taman Husada Bontang (Dok: ali/katakaltim)Mulai Maret 2025, Pasien BPJS Kesehatan di RSUD Taman Husada Bontang Wajib Daftar Online

Program tersebut melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) melalui agenda tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Baca Juga: Infografis Chusnul Dhihin dan Muhammadiyah (aset: katakaltim.com)Infografis Saling Tanggap Muhammadiyah Bontang dan Chusnul Dhihin

Di mana, tanggung jawab itu diatur dalam UU Perseroan Terbatas (PT) nomor 40 tahun 2007 dan peraturan industri.

"Kan ada penyaluran CSR yang bisa secara tepat sasaran dan sesuai regulasi," ucap Indra.

Selain itu, tambah Indra, kesejahteraan masyarakat menjadi tanggung jawab bersama.

Maka harusnya dapat diatasi melalui kolaborasi pemerintah dan pihak perusahaan.

"Kami minta seluruh perusahaan mengambil bagian dalam mendukung target Wali Kota, untuk menghilangkan kemiskinan ekstem di Bontang," tegas Indra.

Kota Bontang, dikenal sebagai kota industri yang di dalamnya bertandang 4 perusahaan raksasa seperti PT Pupuk Kaltim, PT Badak LNG, PT EUP, dan PT Indominco Mandiri.

Indra menilai kehadiran perusahaan tersebut dapat menjadi support besar untuk menghilangkan kesenjangan sosial.

Untuk itu ia juga berharap Pemkot dapat membangun mekanisme lebih transparan dan terarah dalam penyaluran dana TJSL.

Agar manfaatnya dapat dirasakan betul oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Kota yang dikenal sebagai kota industri sangat lucu jika masih ada kemiskinan ekstrem,” tutupnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >