KALTIM — Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, komitmen meningkatkan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Benua Etam.
Langkah ini untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan lebih efektif, efisien dan transparan berbasis digital yang diterapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo Kaltim.
Untuk itu, Harum sapaan akrab Rudy Mas'ud menekankan pentingnya sinergi perangkat daerah (PD) dan Kabupaten/Kota di Kaltim mengimplementasikan kebijakan digitalisasi.
Baca Juga: Sekda Kaltim Menilai Pergub Pengelolaan Media Sebagai Bentuk Memuliakan Profesi
"Ke depan saya tidak mau lagi ada berkas di meja saya, semua digital," ungkap Harum di hadapan Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Muhammad Faisal, belum lama ini.
Baca Juga: Disperindag Kutim Temukan Minyakita Tak Sesuai Takaran di Pasar Induk Sangatta
Politisi Golkar itu juga berharap komitmen ini mendapat dukungan penuh semua elemen masyarakat.
Termasuk dunia usaha dan akademisi, agar implementasi SPBE berjalan optimal dan memberi manfaat luas.
Harum menargetkan peningkatan peringkat SPBE Kaltim dalam beberapa tahun ke depan mampu bersaing dengan daerah lain.
Ia pun berharap dengan kolaborasi yang kuat, optimistis peringkat SPBE Kaltim akan naik signifikan dan bahkan bisa mengalahkan Jawa Barat.
“Ke depan saya ingin peringkat Provinsi Kaltim meningkat. Jika bisa mengalahkan Provinsi Jawa Barat," ujarnya optimis.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal menjelaskan SPBE bukan sekadar transformasi digital, tapi juga strategi meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan daerah.
Untuk itu ia berharap pemimpin Kaltim berkomitmen menjalankan upaya ini sebagai bentuk merespons cepat kepentingan masyarakat.
“Kami mendorong setiap instansi untuk beradaptasi dan berinovasi menerapkan SPBE, dan yang paling penting adalah komitmen pimpinan,” katanya.
Saat ini, peringkat SPBE Kaltim masih perlu ditingkatkan untuk mengejar provinsi Jawa Barat yang sudah lebih maju dalam penerapan sistem digital.
Sebagai informasi, Berdasarkan hasil Evaluasi SPBE tahun 2024, Provinsi Jawa Barat memperoleh indeks 4,73 dengan predikat "Memuaskan".
Menempatkannya sebagai peringkat pertama secara nasional di tingkat pemerintah daerah provinsi.
Sedangkan Kaltim memperoleh indeks 3,79 yang masuk kategori "Sangat Baik".
Pemerintah Kaltim menargetkan peningkatan peringkat SPBE beberapa tahun ke depan sebagai upaya modernisasi tata kelola pemerintahan yang responsif.
Adapun Keunggulan penerapan SPBE yang dimiliki oleh Kaltim adalah pada penerapan Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola SPBE, Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi, Aspek Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik, dan Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik.
Secara umum, tidak ada aspek yang menunjukkan kelemahan dalam penerapan SPBE di Kaltim.
Namun, ada aspek yang masih berpotensi ditingkatkan lagi nilainya. Khususnya pada Aspek Penerapan Manajemen SPBE dan Aspek Audit TIK. Baik manajemen SPBE maupun audit TIK dapat ditingkatkan lagi proses penerapannya.
Kaltim telah berhasil meraih predikat Sangat Baik untuk penerapan SPBE di lingkup daerahnya. Pencapaian tersebut tentunya diperoleh melalui kolaborasi dan kerja sama semua pihak.
Pemerintah Kaltim telah menjalankan berbagai layanan digital, seperti layanan pusat data, layanan jaringan intra dan sistem penghubung layanan secara menyeluruh dan diikuti dengan proses reviu dan optimalisasi.
Pada aspek layanan, baik layanan administrasi pemerintahan maupun layanan publik, Provinsi Kaltim telah memanfaatkan berbagai aplikasi umum maupun aplikasi berbagi pakai.
Antara lain SIPD, SPSE, Srikandi, e-Auditee, e-Kinerja, dan SP4N LAPOR! Serta layanan beasiswa yang mendukung RB Tematik pengentasan kemiskinan, layanan perizinan online, serta layanan rumah sakit Kanujoso Care.
Dengan langkah konkret dan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, dunia usaha, serta akademisi, implementasi SPBE di Kaltim diharapkan dapat berjalan optimal.
“Dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” pungkas Faisal. (*)