BALIKPAPAN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan meminta warga mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan diare selama libur Lebaran, terutama bagi mereka yang mudik.
Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiyati, mengatakan penyakit potensi selama Lebaran adalah ISPA dan diare.
“Kondisi perjalanan yang padat, perubahan cuaca, serta kebersihan makanan yang kurang terjaga dapat memicu kedua penyakit ini,” ucapnya, Rabu 19 Maret 2025.
Baca Juga: 3.300 Siswa Balikpapan Mulai Dapat Makan Bergizi Gratis
Penyakit ISPA terjadi karena paparan polusi udara, kelelahan fisik, serta perubahan cuaca yang tidak menentu selama perjalanan.
Baca Juga: Antisipasi Virus HMPV, DKK Balikpapan Aktifkan Peran Tim Gerak Cepat
Sementara diare dapat disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis, terutama ketika membeli makanan di tempat umum selama perjalanan.
“Kami minta warga, menjaga kebersihan dan pastikan makanan serta minuman yang dikonsumsi terjamin keamanannya. Menggunakan masker juga dapat membantu mengurangi risiko tertular ISPA,” tukasnya.
Alwiaty juga mengingatkan warga penderita penyakit kronis selama perjalanan perlu melakukan beberapa langkah antisipasi.
Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes perlu memastikan obat-obatan yang dibutuhkan sudah tersedia sebelum bepergian.
“Pastikan sebelum libur mengambil obat PRB-nya. Misalnya, pasien diabetes yang butuh insulin harus memastikan ketersediaan obat insulinnya di rumah atau membawanya selama perjalanan,” jelasnya.
Alwiary mengingatkan warga memastikan kepesertaan BPJS Kesehatan mereka aktif selama libur Lebaran.
Menurutnya, hal ini sangat penting agar pelayanan kesehatan tetap bisa diakses tanpa hambatan jika dibutuhkan.
“Kalau ada yang pergi mudik, pastikan kepesertaan di BPJS-nya aktif supaya tidak terhambat untuk mendapatkan pelayanan. Jangan sampai ada yang tertunda atau menunggak sehingga saat membutuhkan pelayanan malah tidak bisa terlayani,” paparnya.
Dinkes Balikpapan berharap masyarakat dapat menjalani mudik Lebaran dengan aman, nyaman, dan sehat dengan mengantisipasi risiko penyakit yang mungkin timbul selama perjalanan. (*)