Dibaca
15
kali
Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, Balikpapan Timur (dok: han/katakaltim)

Usia TPAS Manggar Sisa Dua Tahun Lagi, Pemkot Segera Cari Solusi

Penulis : Han
1 June 2025
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya mencari solusi jangka panjang dalam upaya pengelolaan sampah.

Hal ini dilakukan menyusul akan berakhirnya kemampuan daya tampung Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, Balikpapan Timur.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo mengatakan, saat ini dua opsi kini tengah dilakukan kajian oleh DLH Kota Balikpapan.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo saat meninjau progres pembangunan gedung baru DP3 dan Disdag Kota Balikpapan, Senin 19 Mei 2025 (dok: Hlm/katakaltim)Wawali Balikpapan Kecewa, Progres Bangunan Gedung DP3 dan Disdag Hanya 2 Persen

Yakni melakukan pemindahan lokasi TPA atau pemanfaatan teknologi pengolahan sampah menjadi energi.

Baca Juga: Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, Balikpapan Timur (dok: hlm/katakaltim)DLH Balikpapan Optimis Kurangi Sampah di TPAS Manggar hingga 50 Persen

“Kita sedang kaji kemungkinan untuk menjadikan sampah sebagai sumber energi. Salah satu opsinya adalah menggunakan teknologi pembakaran sampah untuk menghasilkan listrik atau energi lain. Ini bisa menjadi solusi jangka panjang,” ujarnya, Sabtu (30/5/2025).

Bagus l menjelaskan, pengelolaan sampah di Kota Balikpapan harus dimulai dari hulu, yakni di tingkat rumah tangga dengan melakukam pemilhan.

Dari enam kecamatan, tiga hingga empat di antaranya sudah menerapkan pemilahan sampah sebelum sampai ke TPAS Manggar, dan hal ini sudah mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) RI.

“Dari enam kecamatan yang ada di Balikpapan, tiga hingga empat kecamatan sudah mulai menerapkan pengelolaan sampah dari hulu. Artinya, pemilahan sampah sudah dilakukan dari tingkat rumah tangga hingga ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),” tukasnya.

Meski belum optimal, katanya, TPAS Manggar saat ini sudah mulai memanfaatkan gas metana dari sampah organik untuk kebutuhan rumah tangga.

“Kita juga sudah mulai memanfaatkan gas di sekitar TPAS sebagai jaringan gas rumah tangga. Ini tentu akan terus kita maksimalkan,” tuksanya.

Sementara itu, dalam pengelolaan sampah di kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL), Pemkot terus mendorong edukasi dan penegakan aturan agar pelaku usaha di sektor informal ikut menjaga kebersihan lingkungan.

Pemkot Balikpapan menegaskan komitmennya mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan—sekaligus berupaya mengantisipasi ancaman krisis sampah jika tidak ada inovasi signifikan dalam waktu dekat. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >