Dibaca
2
kali
Ketua DPRD Kota Samarinda, Helmi Abdullah (dok: istimewa)

Diduga Akun Buzzer Kritik Pemkot Samarinda, Helmi Abdullah Menilai Wajar-wajar Saja

Penulis : Ali
 | Editor : Hilman
17 May 2025
Font +
Font -

SAMARINDA — Akhir-akhir ini ramai pembicaraan ihwal akun buzzer yang diduga memberondong kritikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Kenyataan tersebut merupakan bagian dari bentuk berjalannya demokrasi. Demikian penilaian Ketua DPRD Samarinda, Helmi Abdullah.

“Semua punya hak menyampaikan pendapatnya, yaa tentu kita harus terbuka atas masukan-masukan yang,” ucap Helmi kepada awak media, Sabtu, 17 Mei 2025.

Baca Juga: Flyer Hari Kebangkitan Nasional Ketua DPRD Kota Samarinda, Helmi Abdullah (dok: kolase/katakaltim)Momen Hari Kebangkitan Nasional, Ketua DPRD Samarinda Ajak Masyarakat Saling Menguatkan

Kritik Elegan

Pun demikian, dia menjelaskan, sekalipun era demokrasi dan gencarnya bermedia sosial, tapi penting juga menyampaikan kritik dengan elegan.

Baca Juga: Ketua DPRD Kota Samarinda bersama sejumlah pihak menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Bengkuring, Kamis 29 Mei 2024. (Dok: pribadi)Ketua DPRD Samarinda Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir di Bengkuring

Artinya, komentar serta opini yang dilayangkan tetap harus berbasis fakta dan data. Bukan asumsi. Apalagi provokasi.

Sebab, kritikan tanpa data dan hanya provokasi, malah hanya mengundang kegaduhan di tengah-tengah publik.

“Kritik sah saja. Tapi jangan sampai menyebarkan hoaks. Itu bisa menyesatkan,” tukasnya.

Wakil Rakyat adalah Mediator

Helmi menambahkan pihaknya di DPRD akan terus berupaya memediasi warga dan pemerintah apabila ada keluhan yang jelas.

Sebab, kata dia, legislator adalah Wakil Rakyat yang secara langsung menjadi tumpuan harapan rakyat bila ada yang terzalimi oleh pemerintah.

“Kami terbuka terhadap kritik dan aspirasi, asal disampaikan secara objektif dan konstruktif,” tandanya.

Untuk itu dia berharap seluruh pihak menjaga ruang publik tetap sehat dan saling menghormati.

Terutama dalam berdiskusi. Harus saling menghargai. Apalagi saat ini, era di mana informasi begitu banyak.

Bukan itu saja, informasi sangat cepat tersebar hanya dengan klik dengan jari.

“Jika seluruh pihak dapat saling menghargai, maka kritik adalah solusi,” pungkasnya. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >