SAMARINDA — Gedung baru Pasar Pagi, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Samarinda, rencananya sebentar lagi difungsikan.
Kabarnya akan rampung pada Oktober 2025. Pun demikian, aspek keamanan harus menjadi yang utama. Begitu permintaan para dewan.
Seperti yang disampaikan Deni Anwar, Wakil Rakyat Samarinda dari Komisi III, bahwa jangan sampai gedung itu hanya jadi simbol kemegahan.
Baca Juga: DPRD Samarinda Puji Progres Kepemimpinan Andi Harun
Dia meminta agar proyek dengan anggaran ratusan miliar itu, tidak hanya tampak nyentrik dan modern, tetapi kokoh dan mengedepankan keselamatan.
Baca Juga: DPRD Samarinda Desak Pemkot Tegakkan Perda Anti Pemberian Uang kepada Anjal dan Gepeng
“Kalo yang diperhatikan hanya tampilan luar, sementara keamanannya diabaikan, itu seperti bom waktu, yang bisa membahayakan ribuan nyawa,” ucap Deni kepada awak media, Rabu 21 Mei 2025.
Pasar ini nantinya berdiri megah. Bahkan tujuh lantai. Dirancang dengan pembagian fungsi ruang yang begitu efisien.
Lantai terbawah khusus area parkir roda dua dan roda empat. Sementara mulai dari lantai dua sampai lantai paling atas disiapkan bagi para pedagang.
Tentu saja akan menjadi pusat ekonomi di Kota Tepian. Artinya, kata Deni, setiap hari pasar tersebut dipenuhi pedagang dan pembeli dari berbagai kalangan.
Maka, sekali lagi, Deni meminta keamanan betul-betul harus dipastikan. Jadi bukan hanya pelengkap keamanan ini menurut Deni. Tapi justru adalah hal primer dalam setiap pembangunan.
“Ini ruang hidup bagi banyak orang. Jadi keselamatan harus benar-benar jadi perhatikan. Intinya tidak sekadar formalitas,” tegasnya.
Deni mengaku bahwa harapan pihaknya ihwal gedung tersebut agar dapat menjadi contoh bagi pengelolaan pasar tradisional lainnya di Kota Samarinda.
“Jadi, bukan hanya dari segi tampilan yang modern, atau dari segi kebersihan lingkungannya saja. Tapi dari segi pengelolaan tata ruang yang aman dan manusiawi,” tandasnya.
Untuk itu pihaknya di dewan meminta Pemkot melakukan uji kelayakan sebelum pasar tersebut beroperasi.
“Prinsipnya (setelah selesai) haru uji kelayakan dulu,” pungkasnya. (Adv)