Dibaca
31
kali
Warga Kota Balikpapan di tengah kepungan banjir yang terjadi, Kamis (19/6/2025). (Dok: han/katakaltim)

Aktivitas Warga Balikpapan Lumpuh, 15 titik Terendam Banjir, Begini Tanggapan Wali Kota

Penulis : Han
 | Editor : Agu
19 June 2025
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Sejumlah kawasan di Kota Balikpapan tergenang banjir setelah diguyur hujan sejak pagi hingga siang hari, Kamis 19 Juni 2025.

Banjir ini mengakibatkan jalan, tempat usaha dan pemukiman warga dipenuhi genangan air, bahkan nyaris melumpuhkan aktivitas warga.

Ada 15 wilayah terdampak banjir. Antara lain Balikpapan Baru, Gunung Guntur, Gunung Samarinda, Gunung Kawi, Beler, Gunung Malang, Simpang Tiga BRI Gunung Sari, Puskib, Jalan MT Haryono, Damai, Maxi Strat 1, dan Jalan Asnawi Arbain.

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud didampingi Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo dan Sekdakot Balikpapan Muahimin, melakukan inspeksi mendadak sejumlah kantor pelayanan masyarakat, Selasa (8/4/2025). (Dok: hlm/katakaltim)Wali Kota Balikpapan Sidak Kantor Pelayanan Masyarakat

Salah satu kawasan yang cukup parah terendam banjir adalah JL Indrakila, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara. Karena selain jalan, sejumlah pemukiman warga juga tergenang banjir.

Baca Juga: Kondisi banjir di Gunung Teknik Desa Masabang Sangatta Selatan, Sabtu 22 Maret 2025 (dok: caca/katakaltim)Warga Kutim Terdampak Banjir di Gunung Teknik Belum Dirikan Dapur Umum, Butuh Makanan Siap Saji

Salah seorang warga Ibu Siregar mengatakan, banjir kali ini cukup parah. Sebab ketinggiannya hingga pinggang orang dewasa.

“Kali ini banjirnya cukup parah, biasanya air masuk saat banjir hanya sebatas lutut. Nah kali ini sudah setinggi pinggang orang dewasa,” ujarnya, sambil memandangi barang di dalam rumahnya yang mengapung di atas air.

Kata dia, sebenarnya sudah ada pengerukan parit yang berada di samping rumahnya oleh Pemkot Balikpapan. Namun upaya tersebut ternyata kurang efektif.

“Dalam seminggu ini, sudah ada pengerukan parit yang ada di samping rumah, tapi entah kenapa kok banjirnya malah lebih tinggi dari biasanya,” tutupnya.

Kondisi lokasi banjir yang terparah lainnya adalah di Jalan Beller dan Jl MT Haryono. Wilayah ini memang kerap terendam banjir karena berada di kawasan saluran pembuangan air menuju ke laut.

Di lokasi ini, sejumlah kendaraan roda empat terjebak banjir, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Dan sebagian kendaraan lagi terpaksa harus menunggu atau berbalik arah menghindari genangan air yang naik ke jalan.

Selain menggenangi jalan, banjir ini juga membuat sejumlah toko sembako, buah dan makanan serta pedagang kelontong di kawasan tersebut terendam.

Tanggapan Wali Kota

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menanggapi banjir ini mengatakan, ia sudah mengingatkan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Balikpapan.

Termasuk kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan untuk sementara menghentikan perizinan pembukaan lahan perumahan-perumahan.

“Genangan banjir yang terjadi di Kota Balikpapan, sebagian besar akibat banyaknya sedimen yang terjadi yang masih belum tertangani,” ujarnya.

Dia harusnya turun ke lapangan. Tapi karena harus menyertai kunjungan Komisi 12, Komisi 10 dan Komisi 6 anggota DPR RI.

Namun terlepas dari itu, tim dari OPD terkait telah ia minta untuk turun langsung ke lapangan.

“Tadi saya sudah minta DPU untuk turun ke lapangan melakukan langkah antisipasi, termasuk kendala apa yang terjadi,” ucapnya.

Rahmad dalam kesempatan itu juga mengimbau warga untuk tetap selalu peduli dengan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan.

Pasalnya, banyak genangan yang terjadi akibat saluran air tertutup sampah.

“Ini lah pentingnya edukasi kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga kebersihan serta kebersamaan. Karen pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tanpa dukungan warga,” tukasnya.

Dia mengemukakan, saat ini Pemkot Balikpapan tengah berusaha membangun bendali yang berada di Pasar Segar Balikpapan, ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan banjir yang kerap terjadi. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >