SAMARINDA — Gerakan Mengajar Desa (GMD) Kaltim secara resmi membuka kegiatan pengabdian desa bertajuk GMD Social Project (GSP) 2025: Sagara Bahari, Minggu 29 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi wadah inovatif bagi mahasiswa Kalimantan Timur (Kaltim) untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui sektor pendidikan, lingkungan, dan sosial.
Acara Welcoming yang berlangsung di Aula Disdikbud Kaltim ini dihadiri 74 orang peserta. Terdiri dari staf dan volunteer GSP.
Kegiatan rencananya akan berlangsung pada 17–19 Juli 2025 mendatang di Kelurahan Kuala Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).
Project Officer GSP 2025, Dias Pratama, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar seluruh peserta mampu menyelesaikan rangkaian kegiatan dengan semangat.
“Tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat seperti Disdikbud Kaltim dan pihak OPD lainnya, serta semangat dari teman-teman semua, saya berharap kita dapat menyukseskan kegiatan perdana ini. Semoga api semangat selalu menyala dalam perjalanan kita,” ucapnya.
Sementara itu, Anatasya, selaku Head of Event Department GSP Kaltim, memaparkan kegiatan pengabdian akan difokuskan pada tiga sektor utama, yaitu pendidikan, lingkungan, dan sosial.
Program yang dirancang antara lain pengajaran di SDN 027 Kuala Samboja dengan donasi buku bacaan untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.
Kemudian gotong royong dan talkshow dengan tajuk “Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga di Pesisir Pantai”.
Serta workshop bisnis bersama UMKM lokal, terutama Rumah Produksi Amplang Bandeng, untuk memperkuat promosi dan pemasaran melalui media sosial.
Anatasya menjelaskan hasil dari kegiatan di setiap sektor akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat setempat.
Sampah yang terkumpul tidak akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melainkan langsung diserahkan kepada mitra perusahaan pengelolaan sampah.
Buku-buku hasil donasi akan memperkuat fasilitas literasi sekolah dasar, sementara kerja sama digital marketing dengan UMKM akan mendorong produk lokal.
“Ini agar dikenal secara lebih luas hingga tingkat nasional,” tuturnya.
Kegiatan ini pun disambut antusias oleh para peserta. Andrey, salah satu volunteer GSP 2025, mengungkapkan kegiatan ini menjadi alternatif pengabdian yang segar dan bermanfaat di tengah libur panjang semester.
“Beda dari yang lain, singkat tapi bermakna. Kami diajak langsung turun ke masyarakat dan memberikan dampak nyata,” ungkapnya. (*)