Dibaca
1
kali
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri (tengah), Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin (kiri) bersama mantan Bupati Kukar Edi Damansyah (kanan) (dok: Humas Pemkab Kukar)

Bupati Kukar Nyatakan Tidak Ada Program 100 Hari Kerja, Seluruh Langkah untuk Masyarakat

Penulis : Saputra
 | Editor : Agu
30 June 2025
Font +
Font -

KUKAR — Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, menyatakan pemerintahannya bersama Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin tidak akan membuat program 100 hari kerja.

Alasannya, kata dia, sejak hari pertama seluruh langkahnya akan langsung difokuskan untuk masyarakat.

Pernyataan itu Aulia sampaikan dalam agenda serah terima memori jabatan Bupati Kukar dengan tajuk “Makaseh Busu Edi dan Emek untuk Masyarakat Kutai Kartanegara”.

Baca Juga: Pasangan calon nomor urut 1, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin. (dok: ist/katakaltim).Pilkada Ulang 2025: Aulia Rahman Basri Nyoblos di TPS Kota Bangun, Rendi Solihin di Samboja

Agenda tersebut berlangsung di Halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, pada Senin pagi, 30 Juni 2025.

Baca Juga: CEO SCL Taktika Konsultan, Iqbal Themi saat merilis hasil quick count Pilkada Kukar. (aset: SCL Taktika/katakaltim.com)Pilkada Kukar: Edi-Rendi Unggul Telak, Raih 70 Persen Suara

“Kami akan belajar dari masa lalu, mengambil hikmah dari hari ini, dan merencanakan dengan baik untuk hari esok agar Kutai Kartanegara menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.

Aulia dalam kesempatan itu menegaskan kepemimpinan yang telah “diwariskan” Edi Damansyah menjadi inspirasi penting bagi dirinya dalam mengemban amanah sebagai Bupati Kukar.

“Beliau mengajarkan kepada kita semua bagaimana memimpin dengan dekat kepada rakyat, turun bersama rakyat, merencanakan bersama rakyat, dan memberikan apa yang dibutuhkan rakyat,” tuturnya.

Teruskan Program Edi

Lebih jauh, Aulia begitu yakin mampu meneruskan program pembangunan Kukar Idaman sebagai bagian dari visi besar Kukar Idaman Terbaik.

“Kukar Idaman Terbaik telah dirintis oleh Pak Edi, bukan program yang berdiri sendiri. Kukar Idaman Terbaik softwarenya adalah Pak Edi, hardwarenya adalah Aulia Rahman Basri dan Haji Rendi Solihin,” ucapnya.

“Tidak ada pemisahan maupun jarak antara kedua konsep tersebut, karena esensinya tetap untuk mewujudkan Kutai Kartanegara yang inovatif, berdaya saing, dan mandiri,” sambung Aulia.

Untuk itu, Aulia mengajak seluruh pihak agar bersatu tanpa ada lagi pengelompokan kepentingan maupun sekat di antara masyarakat.

“Hanya ada kepentingan besar masyarakat Kutai Kartanegara. Mari kita kawal bersama program Kukar Idaman Terbaik ini agar seluruh kegiatan dapat terwujud dan dirasakan manfaatnya,” harapnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >