Daerah
More
BALIKPAPAN — Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan akan menerjunkan duta wisata Kota Balikpapan untuk menyambut peserta HUT ke 45 Dekranas dan Dekranas Expo 2025 yang digelar di Kota Balikpapan, 9-11 Juli 2025 mendatang.
Para duta wisata ini juga akan mendampingi dan memeriahkan setiap rangkaian acara yang akan berlangsung di berbagai titik penting kota.
Kepala Disparpora Kota Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma mengatakan, pihaknya telah menyiapkan puluhan duta wisata untuk menyambut kedatangan peserta HUT ke 45 Dekranas dan Dekranas Expo 2025.
Baca Juga: 
Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, Gunung Bahagian Gelar Pasar Murah
Penyambutan dimulai dari kedatangan di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, di venue acara utama di kawasan Dome, hingga di lokasi-lokasi penting seperti Gala Dinner, stand UMKM, dan spot-spot protokoler lainnya.
Baca Juga: 
Disparpora Balikpapan Siapkan 3 Event Nasional dalam Gelaran HUT Dekranas
“Ada, mereka akan tampil menyambut para tamu, ada yang menari dan ada juga yang bertugas secara resmi untuk menerima dan mendampingi. Mereka sudah kami siapkan sejak kedatangan di bandara, nanti di venue, hingga lokasi gala dinner atau acara-acara resmi lainnya,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).
Dikatakan Cokorda Ratih, keterlibatan para duta wisata dalam even-even besar seperti Dekranasda tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi bagian dari strategi promosi budaya dan pariwisata daerah.
Kehadiran mereka menjadi simbol keramahan warga Balikpapan sekaligus memperkenalkan identitas kedaerahan dengan cara yang hangat, elegan, dan profesional.
“Mereka bukan hanya tampil di atas panggung, tetapi juga menjadi representasi budaya dan etika masyarakat kita. Mereka akan memberikan kesan pertama yang sangat penting, karena menyambut dengan baik adalah bagian dari pariwisata yang paling dasar,” paparnya.
Duta wisata Kota Balikpapan ini yang bertugas tahun ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa dari sekolah dan perguruan tinggi di Kota Balikpapan.
Mereka telah melewati proses seleksi ketat dan berbagai tahapan pembekalan mulai dari pelatihan kepribadian, kemampuan komunikasi, pemahaman budaya lokal, hingga latihan teknis seperti table manner dan penerimaan tamu VVIP.
“Kami pastikan semua yang bertugas sudah dibekali dengan pelatihan yang cukup, baik dari sisi penampilan, sopan santun, maupun wawasan umum tentang kegiatan Dekranas, budaya Balikpapan, dan profil tamu undangan,” jelasnya.
Kegiatan Dekranas tahun ini bukan hanya menjadi ajang promosi produk unggulan daerah, tetapi juga menjadi etalase budaya, pariwisata, dan potensi generasi muda.
Dengan melibatkan duta wisata secara aktif, Pemkot Balikpapan ingin memperlihatkan bahwa kota ini bukan hanya berkembang dari sisi infrastruktur, tapi juga memiliki sumber daya manusia yang siap bersaing dan mewakili wajah Balikpapan ke publik nasional.
“Kami berharap kehadiran duta wisata ini dapat memberikan kesan hangat dan berkelas. Karena mereka akan bertemu dengan para ketua Dekranasda dari seluruh provinsi, tamu kementerian, hingga para pengusaha dan pelaku industri kreatif. Jadi bukan hanya sopan dan ramah, mereka juga harus berpengetahuan,” imbuhnya.
Dikatakannya, beberapa titik yang menjadi fokus tugas para duta wisata antara lain Bandara SAMS Sepinggan, lobi hotel tempat tamu menginap, lokasi utama kegiatan di Dome, area bazar UMKM, serta acara puncak seperti syukuran dan gala dinner.
“Mereka juga akan hadir di spot promosi budaya, berinteraksi langsung dengan pengunjung, serta membantu panitia dalam mengarahkan arus pengunjung atau tamu penting,” jelasnya.
Harapannya duta wisata ini bisa menjadi agent of culture yang bisa memperkenalkan Balikpapan sebagai kota yang ramah, terbuka, dan penuh potensi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dengan keterlibatan mereka, Pemerintah Kota Balikpapan tidak hanya berupaya menyukseskan kegiatan nasional ini dari sisi teknis, tetapi juga memperkuat sentuhan personal dan kehangatan khas lokal yang menjadi ciri kota minyak ini.
“Mereka akan menjadi bagian dari cerita yang dibawa para tamu pulang. Kami ingin tamu merasa bahwa mereka disambut oleh putra-putri terbaik daerah, bukan hanya oleh sistem,” tutupnya. (*)
