BONTANG — Anggota DPRD Kota Bontang, Faisal, menyampaikan keluhan warga ihwal distribusi atau pembagian seragam gratis.
Penyampaian itu disampaikan Faisal dalam rapat bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang di Pendopo Wali Kota, Senin 23 Juni 2025.
“Tahun ini penerimaan siswa baru, siswa SD. Banyak ibu-ibu yang berkeluh kesah. Menunggu seragam gratisnya bu,” ucap Faisal di hadapan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.
Baca Juga: Pembangunan Pabrik Soda Ash, DPRD Bontang Minta Pengusaha Lokal Lengkapi Dokumennya
Dia menyampaikan, informasinya bahwa anak-anak SD sudah mulai melakukan pendaftaran ulang.
Baca Juga: DPRD Bontang Soroti Masalah Kebersihan di Pelabuhan Loktuan
“Kalau nggak salah tadi pagi sudah mendaftar ulang. Cuma ada unek-unek mereka. Karena menunggu seragam mungkin sebulan dua bulan belum tentu bisa ada,” paparnya.
“Sehingga mereka menyarankan, agar dipinjam ke tetangga atau kakak kelasnya. Kalau tak ada, yaa disuruh beli. Padahal itu lumayan bunda untuk beli beras sekarung,” sambung Faisal.
Politisi NasDem itu lebih jauh meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang agar untuk sementara tidak mewajibkan anak-anak sekolah menggunakan seragam seperti biasanya.
“Paling tidak, kalau pun kalau bisa pakai baju batik yaa baju batik dulu lah ya. Mungkin sebulan dua bulan sudah ada. Mubazir nanti. Sudah beli, ternyata ada dari pemerintah. Jadi mohon bantuan dari dinas terkait,” pintanya.
Neni Moerniaeni dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa seragam gratis ini sudah masuk dalam rencana kegiatan. Bahwa pemenang tendernya sudah ada.
“Sudah ada pemenangnya, yang menjahit juga adalah penjahit lokal,” ucap Neni.
Kepada Kepala Disdikbud, Neni meminta agar pemenangnya yang menyiapkan kain atau bahannya agar segera didistribusikan kepada penjahit-penjahit.
“Karena saya lihat belum semua hari ini. Kemarin belum. Besok saya cek lagi yaa,” ucap Neni menatap ke Kadisdik Bontang, Saparuddin. “Jadi pak Faisal insyaAllah itu akan menjadi program unggulan,” sambungnya.
Lebih jauh, Neni mengatakan pemberian gratis bukan hanya seragam. Tetapi juga tas dan sepatu. Neni juga meminta agar pihak terkait jangan menjual seragam tersebut.
“Dan tolong sekolah jangan menjual seragam. Ini berulang-ulang diinformasikan. Kalau masih jual, kasih aja warning itu kepala sekolahnya atau gurunya yang menjual,” tegasnya. (Adv)