Wakil Wali Kota Bontang Najirah dalam pembukaan Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi yang diadakan Dinas Ketenagakerjaan Bontang (dok: katakaltim)

Najirah Minta Angka Pengangguran di Kota Bontang Didata Ulang

Penulis : Caca
 | Editor : Redaksi
22 April 2024
Font +
Font -

Bontang — Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang kerja sama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kota Bontang menggelar pelatihan berdasarkan unit kompetensi yang dibuka pada Senin 22 April 2024.


Dalam pembukaannya yang penuh kehangatan, Najirah menyapa seluruh peserta yang hadir dengan ucapan maaf. Ia pun memberikan penilaian baik kepada Kepala Disnaker Bontang karena memiliki kinerja yang bagus.

Baca Juga: Bacalon Wakil Wali Kota Bontang Chusnul Dhihin (aset: katakaltim)Chunul Dhihin: Masih Aman Budget, Ndak Terhitung

“Saya bangga dan apresiasi kepada Kepala Disnaker Bontang. Apa yang ia sampaikan merupakan pembelajaran kita ke depan. Ia memberi banyak kemajuan,” katanya.

Baca Juga: SMKN 1 Bontang keluar sebagai juara 1 Lomba Cerdas Cermat pada kegiatan High School Tax Olympic 2024 yang digelar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang, di Pendopo Rujab Wali Kota, Sabtu (7/8/2024) (aset: Ali/katakaltim)Juara 1 LCC di Gelaran High School Tax Olympic 2024, Begini Tips Belajar SMKN 1 Bontang

Najirah mengaku Wali Kota Basri Rase sebelumnya ingin memindahkan kepada Kadisnaker Bontang, tapi Najirah menghalanginya.

“Pak Safa Muha diminta Pak Wali untuk ke dinas lainnya. Tapi saya bertahan, dan mohon kepada pak Wali agar beliau tetap bertahan,” ucapnya.

Lebih jauh Najirah mengaku selama pemerintahannya bersama Basri Rase, ia mendengar kabar pengangguran di Kota Bontang.

Ia pun meminta agar pihak terkait mencatat ulang angka pengangguran. Karena, diherankannya, adakalanya pebisnis terdata sebagai orang yang menganggur.

Padahal kata Najirah, pebisnis biasanya lebih mampu menghidupi dirinya dibandingkan orang kantoran yang saat ini didata sebagai orang yang paling produktif.

“Perlu Mendata kembali, karena banyak masyarakat kita yang bekerja namun dianggap sebagai pengangguran. Pekerja kantor itu bukan pengangguran, menurut data,” katanya.

“Sementara yang mendapat hasil dari kalangan pedagang, biasanya terdata jadi pengangguran. Jadi kita perlu lagi meminta data ulang,” tegasnya lagi.

Najirah juga meminta agar warga Bontang tidak menjadi penonton di kotanya sendiri, mengingat IKN mengharap beberapa daerah termasuk Bontang sebagai penyangga.

“Jangan sampai orang-orang Bontang menjadi penonton di wilayahnya sendiri. Apalagi wilayah kita menjadi penyanggah IKN. Kita harus tetap meningkatkan kompetensi,” tandasnya.

“Saya minta pelatihan ini bisa mendapatkan hasil maksimal. Pemerintah juga komitmen akan memfasilitasi pelatihan-pelatihan yang lain,” ucapnya. (*)

Font +
Font -