Kaltim — Adalah Mahyudin, figur politik Kalimantan Timur (Kaltim) yang kini duduk di bangku DPD RI sebagai wakil, menyatakan dirinya punya peluang bertarung di kontestasi Pilgub Kaltim.
Ia mengaku saat ini pihaknya tengah menyusun konsep untuk meramaikan gelanggang politik Kaltim. Bahkan, Mahyudin bilang dirinya bukan lah orang baru di pentas politik. Eksekutif dan legislatif pernah dan sedang ditempuhnya.
Baca Juga: Gegara Judi, Lima Pelajar Warga Tanjung Laut Dibekuk Polisi
“Kami punya konsep. Saya bukan anak baru di politik. Saya bukan Bayi di politik. Udah 24 tahun. Kami saat ini juga punya konsultan, tim medsos juga ada, dan perisapan yang lain sudah ada. Tapi starateginya gimana, saya belum bisa bicara ke publik,” ucap Mahyudin saat dijumpai di kediamannya, Minggu (12/5).
Baca Juga: Bacalon Gubernur Kaltim Mahyudin Sentil Partai Golkar: Hati-hati….
Ditanyai katakaltim menyangkut wakilnya nanti, Mahyudin mengaku pihaknya tengah menganalisa, dan menyebutkan syarat pertama adalah sepikiran.
“Kami lagi menimbang-nimbang. Intinya yang pertama satu ide. Itu yang paling penting. Bahwa kita sama-sama anti korupsi dulu. Karena masalah kita sekarang korupsi terlalu besar. Walau rakyat sebenarnya tak benci juga dengan korupsi, asal jadi Robinhood. Kalau nyuri bisa bagi-bagi,” ucapnya sambil terkekeh.
“Tentu pasangan saya harus juga mampu memberi dampak elektabilitas. Kemudian nyambung. Karena sekarang tu banyak kepala daerah berkelahi. Misalnya Kutim lah. Bupati sama wakil kurang mesra. Yahh harus satu Visi kan. Minimal kita bisa sama gitu loh. Kalau ndak gitu yang korban adalah rakyat kan,” tambahnya.
Bahkan mantan Bupati Kutim itu mengaku beberapa tokoh politik Kaltim telah menghubungi dirinya terkait niatannya maju di Pilkada.
“Saya lagi nimbang beberapa nama tokoh. Ada yang terang-terangan WA saya nyatakan diri bersedia jadi wakil. Tapi saya bilang entar dulu, kita hitung dulu. Saya juga tak mau ngajak kalau tak yakin menang. Saya juga realistis,” ucapnya.
“Nanti analisanya jika tak mungkin menang, saya juga ndak maksa. Tapi kalau analisanya ada peluang menang, atau bahkan saya yakin menang, kita fight gitu loh. Intinya kita harus pelajari dulu bagaimana langkah kolega politik atau rival kita, daya dukungnya dari mana, wakilnya siapa, itu harus dianalisa dulu,” sambung dia.
Beruntungnya, kata Mahyudin, “Selama ini Gubernur Kaltim tu semuanya dari Kutim. Artinya opini itu juga berkembang di masyarakat. Membantu juga orang Kutim. Dan ini bisa merugikan salah satu kontestan.”
“Kalau sama-sama dari Kutim, ini analisa ya, misalnya saya sama Isran mungkin berebut di segmen Kutim. Sehingga saya harus ambil dari Samarinda, misalnya,” sambungnya.
Ditanyai lagi kesiapan dia bertarung dengan Isran dan Rudi Mas’ud, ia pun mengaku siap karena kedua figur itu lebih belakangan hadir dalam politik.
“Kalau mental ya pasti siap, Rudi junior saya di Golkar. Isran mantan asisten II saya blak-blakan aja kan. Saya lebih senior dari mereka. Itu kalau mental. Cuman kalau amunisi ya belum tentu. Sabar dulu bos. Yang paling penting ndak habis nafas, kita jaln terus,” pungkasnya dengan nada bercanda. (*)