Bontang — Adalah Najirah, Wakil Wali Kota yang kembali hendak berlaga di Pilkada Bontang mendampingi Wali Kota saat ini Ketua DPC PKB Bontang, Basri Rase.
Namun dinamika politik siapa yang mampu memprediksinya? Kini, pasangan Basri Najirah yang mengambil star awal dengan tagline “Sekali Lagi” nyatanya diganti dengan wajah berbeda, Chusnul Dhihin, pakai tagline yang sama.
Baca Juga: Legowokah Kader PKB yang Dekat Dengan Basri Dukung Sutomo Atau Sigit, Abdul Haris: Yaaa Kalau Saya…
Basri Rase dan Chusnul Dhihin pun fix melangkah lewat jalur perseorangan (independen) untuk berhelat di Pilwalkot Bontang November mendatang.
Baca Juga: Upaya Peningkatan SDM, Basri Rase: Belajarlah Sampai ke Negeri China!
Dampaknya, Basri jauh harap kembali bergandeng dengan Najirah. “Karena pak Basri mungkin memang maunya dia make jalur independen. Dan saya tegak lurus pada partai,” ucap Najirah saat ditemui katakaltim Rabu 15 Mei 2024.
Soal narasi dirinya ditinggal Basri, ia bilang saat ini masih belum bisa mengeluarkan komentar. “Saya tidak bisa komentar. Menurut teman-teman saja lah ya (bagaimana menilai),” ucap Najirah tampak amat santai.
Menyangkut komunikasi dengan partai lain Najirah pun juga belum bisa berpendapat. Alasannya jelas kata Najirah, bahwa ia dan Basri pun yang ngebut dan berkuat tekat kembali maju bersama, nyatanya kini pisah.
“Nantilah. Kita tunggu rekomendasi dari pusat lah nanti ya. Karena nyatanya saya sama pak Basri aja yang saya pastikan maju di Pilkada tapi (tak terjadi-red) itu kehendak semuanya, kehendak Allah juga,” ungkapnya dengan nada pasrah.
Namun orang nomor dua Bontang itu menegaskan dirinya tetap bekerja sebagaiman mestinya. Ia mengaku tak akan ada sekat selama pemerintahannya dengan Basri berlangsung.
“Tapi saya akan tetap bekerja secara profesional dengan pak Basri dalam menjalankan pemerintahan ini. Insyaallah di pemerintahan tidak akan ada yang terkotak-kotak,” ucapnya.
Lebih jauh Najirah menerangkan meski tak lagi sama, namun tetap punya satu tujuan yaitu niat dan kehendak memajukan Kota Bontang.
“Karena kami berpisah ini memang dalam keadaan masing-masing yang punya tujuan sama. Memang tidak menghendaki adanya perpisahan ini. Tapi karena keadaan tadi lah yang mengharuskan kita (tidak sama lagi),” ungkapnya.
“Sebenarnya beliau juga tak ingin pisah, saya juga ndak mau. Tapi saya memang inginnya lewat jalur partai. Dan pak Basri lewat jalur lain. Jadi sama-sama memilih,” tambahnya.
Langkah selanjutnya kata Najirah, “Nanti dilihat lah ya. Pasti akan kita tahu. (Untuk jadi kosong satu-red) lihat saja nanti. Saya belum bisa komentar,” singkatnya. (*)