Bontang — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bontang rayakan Hari Donor Darah Sedunia di Markas PMI Bontang pada Minggu 30 Juni 2024.
Ketua PMI Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kebutuhan darah dan mendorong masyarakat untuk menjadi pendonor darah.
Ditambahkannya, agenda dengan tema “20 Years of Celebrating Giving Thank You ‘Blood Donors’” ini dirangkai pemberian penghargaan kepada pendonor yang telah mendonasikan darahnya sebanyak 25 kali, 50 kali, 75 kali, dan 100 kali.
Baca Juga: Amanah Gelar Aksi Bersih Sampah, Imbau Pemuda Pilih Paslon yang Peduli Lingkungan
“Ini momentum Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati PMI sebagai bentuk ucapan terimakasih bagi jutaan pendonor yang ada di dunia. Tentu kita sangat berterimakasih juga kepada para pendonor sukarela, yang ikhlas, yang rutin, tanpa pamrih,” ucapnya, Minggu (30/6).
Lebih lanjut bacalon Wali Kota Bontang itu mengatakan pendonor darah adalah bagian penting dari sistem perawatan darah, dan tanpa mereka, banyak nyawa akan hilang. Di Bontang sendiri, kata dia, membutuhkan ratusan kantong darah setiap bulannya.
“Ini sebagai bentuk menghormati dan memberikan penghargaan kepada pendonor darah yang telah berkontribusi besar dalam menyelamatkan banyak orang. Di Kota Bontang, kita setiap bulannya butuh 300 kantong darah,” ucapnya.
“Nahh selain menolong pasien, yang mendonor juga dapat keuntungan, mereka bisa jadi sehat, yang kencing manis bisa terkontrol, yang hipertensi juga bisa terkontrol, tekanan darahnya juga terkontrol dan lain sebagainya,” papar Neni.
Dia juga meminta relawan memahamkan generasi akan pentingnya donor darah ini. “Nahh para milenial kita ini masih kurang yang mendonorkan darahnya. Padahal mereka banyak sekali. Kita harap ada sosialisai yang lebih gercep lagi.”
Lebih jauh Neni menyampaikan salah satu tantangan saat ini adalah Universal Access (akses universal) terkait transfusi darah yang aman.
“Ke depan, kemudahan untuk mendapatkan transfusi darah yang akan menjadi target kita. Itu juga merupakan program internasional. Terutama ini tantangan ke depan kita, universal acces, transfusi darah yang aman. Ini lah yang harus kita perjuangkan bersama-sama,” pungkasnya. (*)