Bontang — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bontang menggelar rapat kerja (Rakercab) dan dialog bisnis pada Minggu (4/8) sore di Bontang Nusantara.
Gelaran itu tampak meriah, mengusung tajuk “Kolaborasi Pengusaha Muda, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bontang,”.
Baca Juga: Kembalikan Formulir di PSI, Bondan Firmansyah Sebut Basri Rase Adalah Tauladan Anak Muda
Apalagi narasumber yang didatangkan dari pengusaha plus politisi, antara lain Chusnul Dhihin, Aswar, dan juga Agus Haris yang belum sempat hadirkan diri karena ada urusan di Kota Samarinda.
Baca Juga: Program Pendidikan Najirah-Aswar, Tiap Tahun Siapkan Jatah 10 Orang Belajar ke Luar Negeri
Adalah Najirah, Wakil Wali Kota Bontang, yang menyempatkan waktu membuka acara tersebut, mengucapkan terima kasih atas terlaksananya Rakercap ini dan juga menegaskan bakal mendukung penuh program HIMPI Bontang.
“Pastinya saya ucapkan selamat atas terlaksananya Rakercab ini. Tentunya kami selaku pemerintah Kota Bontang sangat mensupport sekali. Semoga berjalan lancar,” ucapnya.
Dia juga berpesan agar HIPMI membantu agar Pilkada di Kota Bontang berjalan sebagaimana mestinya.
“Harapan saya, kita sebentar lagi hadapi pilkada, tentunya kita harap nantinya akan berjalan secara kondusif,” pintanya.
Sebelumnya Ketua HIMPI Bontang Winardi menyampaikan lika-liku perjalanan HIPMI di Kota Taman dan beberapa orang yang berkontribusi besar atas perkembangan komunitas para pengusaha muda ini.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa HIPMI merupakan perkumpulan yang sangat demokratis. Untuk itu Winardi meminta agar gagasan mereka yang tergabung dalam organisasi ini bisa dimasukkan dalam program kerja.
“Harapan kami, usulan teman-teman, pikiran teman-teman itu bisa menjadi produk hukum. Baik itu Perda atau Perwali. Apa yang kira-kira yang dibutuhkan para pengusaha lokal terkait apapun,” ucapnya.
Winardi juga menyampaikan adanya keluhan pelaku UMKM akibat antrean solar yang berdampak kepada usaha mereka. Untuk itu dirinya sangat berharap dan kembali menegaskan agar pikiran HIPMI dapat jadi produk hukum.
“Kalau ada 100 usulan, kita bisa 2 saja jadi produk hukum. Saya pikir itu kita sudah berhasil. Untuk itu kita harus lebih fokus, agar Rakercab ini bisa berdampak pada kemaslahatan bagi masyarakat Kota Bontang,” tutupnya. (*)