Kepala DPPKB, Eddy Foreswanto saat ditemui di ruangannya pada Selasa 27 Agustus 2024 (aset: Ali/katakaltim)

Kelahiran Capai Angka 2,17 Persen, Kepala DPPKB Bontang Sebut Sudah Capai Target

Penulis : Ali
 | Editor : Redaksi
28 August 2024
Font +
Font -

BONTANG — Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Eddy Foreswanto mengatakan sosialisasi KB berhasil menekan angka kelahiran di Kota Bontang, Selasa (27/8/2024).

Kelahiran di Kota Bontang mencapai angka 2,17%. Ini sudah sesuai target nasional, di mana rata-rata dalam satu keluarga punya dua sampai tiga anak.

Katanya sosialisasi rutin untuk mengampanyekan gerakan berkualitas menjadi salah satu faktor tercapainya target ini.

Baca Juga: Kepala DPPKB Bontang, Eddy Foreswanto (aset: Puji/katakaltim)DPPKB Bontang Minta Pemerintah Tinjau Kembali Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar

"Kami rutin mengkampanyekan keluarga berkualitas, keluarga berencana, jadi sebenarnya bukan berarti tidak boleh melahirkan, tapi merencanakan kehamilan," terang Eddy kepada katakaltim.

Baca Juga: Kepala DPPKB Bontang, Eddy Foreswanto (aset: Puji/katakaltim)DPPKB Bontang Minta Pemerintah Tinjau Kembali Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar


Menurut Eddy, program KB tidak bermaksud melarang keluarga memiliki anak, tapi mengedukasi pasangan suami istri untuk merencanakan kehamilan, menyesuaikan kondisi kesehatan istri dan perekonomian.

Kehamilan yang tidak disesuaikan dengan kondisi, akan berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak, kondisi ini jadi salah satu sebab lahirnya anak stunting.

Pasca melahirkan, pihak rumah sakit biasanya menawarkan ibu untuk pemasangan alat kontrasepsi mencegah kehamilan yang tidak teratur.

"Karna kan kita ingin menjaga keselamatan ibunya, makanya di Kampanyekan keluarga berencana, yang merencanakan ini mau anak berapa, jaraknya jangan terlalu dekat," terangnya.

Lebih jauh, Eddy mengatakan alat kontrasepsi sebenarnya tidak hanya diperuntukkan bagi istri, suami juga bisa menggunakannya, mulai dari alat sederhana seperti kondom hingga Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Fasektomi.

"Ada alat kontrasepsi untuk pria, seperti kondom atau metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan cara operasi saluran sperma," tukasnya. (*)

Font +
Font -