Ilustrasi - Kebakaran di Kutim meningkat 100 persen tahun 2024, 60 persen akibat korsleting listrik (aset: caca/katakaltim)

Kebakaran di Kutim Meningkat 100 Persen Tahun 2024, 60 Persen Akibat Korsleting Listrik

Penulis : Caca
 | Editor : Redaksi
5 September 2024
Font +
Font -

KUTIM — Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kutim, Kasmir mengungkap jumlah bangunan yang terbakar di tahun ini melonjak 100 persen lebih dari tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkar Kutim, Kasmir (aset: caca/katakaltim)

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkar Kutim, Kasmir (aset: caca/katakaltim)

"Tahun lalu ada 71 total bangunan yang terbakar, sementara tahun ini mulai Januari sampai awal September sudah 181 jumlah bangunan yang terbakar," kata saat ditemui Katakaltim di Sangatta, Kamis (4/9).

Kasmir menyebut, 60 persen penyebab kebakaran tersebut karena korsleting listrik, "Penyebab lainnya kelengahan masyarakat ketika masak, mungkin karena ditinggal."

Baca Juga: Puluhan Siswa Paud Kefas Kunjungi Damkar Kutim, Rabu (9/11) pagi. (aset: caca/katakaltim)Puluhan Siswa PAUD Kefas Kunjungi Damkar Kutim, Dapat Edukasi dan Pengalaman Padamkan Api

Dia mengatakan, selama ini pihaknya, dari tim pencegahan bekerjasama dengan pihak PLN terus melakukan sosialisasi.


Pasalnya, tidak sedikit rumah lama yang tidak melakukan peremajaan pada kabel listrik yang digunakan.

“Padahal paling tidak itu 10 tahun harus diganti lagi kabel-kabelnya. Paling banyak juga yang menimbulkan kebakaran itu karena tidak menggunakan kabel standar tapi menggunakan yang semestinya peruntukkan elektronik, karena itu cepat meleleh,” terangnya.

Kasmir mengatakan masyarakat harus lebih peka ketika evakuasi kebakaran sedang dilakukan pihak Disdamkar.

"Kadang-kadang yang menjadi kendala itu banyak penonton yang selfi-selfi di lokasi kebakaran, apalagi kalau sempit sudah jalannya kesulitan kita itu," pungkasnya. (*)

Font +
Font -